Berita Sumbawa Barat

MUI Kabupaten Sumbawa Catat Tren Toleransi Positif di Tahun 2024

MUI Kabupaten Sumbawa  mengungkapkan kerukunan antar umat beragama menunjukkan terjadi peningkatan positif tahun 2024

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
MUI Sumbawa Barat saat menggelar refleksi akhir tahun angka positif trend toleransi. 

Laporan Wartawan Tribun Lombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumbawa menggelar refleksi catatan akhir tahun 2024.

Dsalam catatannya,  MUI setempat mengungkapkan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sumbawa  menunjukkan terjadi peningkatan positif di tengah keragaman etnis dan keyakinan.

"Saya menilai kerukunan antar umat beragama di daerah kita kondisinya saling menerima dan menghormati antar umat beragama juga dapat diartikan sebagai toleransi," kata Syukri Rahmat saat dihubungi pada Minggu (29/12/2024).

Syukri menilai kerukunan antar umat beragama terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Khusus sepanjang tahun 2024, kerukunan itu dapat terwujud dengan baik karena rasa saling menghargai antar sesama.

Hal tersebut menurutnya, ditentukan oleh sejumlah faktor, antara lain, kuatnya kolaborasi dan kerjasama yang terintegral antara MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan LATS. 

"Kolaborasi ini membawa dampak positif dalam tatanan kehidupan sehari-hari masyarakat Sumbawa yang majemuk di tengah pemeluk Islam yang menjadi mayoritas," tuturnya 

Dampak kemajuan dalam hal tersebut agama tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu serta dan menjalankan ibadah sesuai agamanya sendiri berdasarkan peraturan agama dan peraturan negara.

"Kehidupan sosial kemasyarakatan sikap lapang dada menerima perbedaan antar umat beragama yang ditunjukkan juga dan tidak saling mengganggu dalam beribadah," ujarnya 

Ia mengatakan, kerukunan sangat baik dalam meningkatkan toleransi dan pemahaman antar umat beragama karena tingginya rasa kebersamaan dan kesatuan sebagai sesama ciptaan Tuhan.

"Dengan terpeliharanya kerukunan beragam umat, Insya Allah masyarakat Kabupaten Sumbawa hidup berdampingan dengan damai karena direkat oleh sikap toleran," kata Syukri.

Baca juga: Pastor Ingatkan Toleransi, Moderasi Beragama pada Jemaat Gereja Katolik St Maria Immaculata Mataram

Dalam aspek budaya, Syukri melihat kerukunan multikultur ini, ada benang merah yang kuat dengan keberadaan LATS dimana didalamnya ada satu bidang yang menangani khusus lintas etnis. 

"Bidang tersebut cukup berperan dalam mengembangkan toleransi antar etnis sebagai satu kesatuan yang terintegral dalam transmisi komunikasi lintas etnis," katanya

Syukri memandang kerukunan beragama di Sumbawa memberikan nilai-nilai partisipatif kolegial dengan pemerintah daerah dalam rangka suksesnya pembangunan berkelanjutan kabupaten yang berjulukan Sabalong Samalewa. 

"Dalam konteks ke-Indonesiaan, kerukunan beragama menjadi salah satu pilar utama dalam merawat kesatuan bangsa, khususnya dalam menyemangati Indonesia Emas tahun 2045," pungkasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved