Ramadhan

Potensi Beda Awal Puasa Ramadhan-Idul Fitri 2024, Menag Imbau Umat Tetap Jaga Ukhuwah dan Toleransi

Diatur penggunaan pengeras suara saat tarawih, tadarus, serta takbiran sesuai kebutuhan

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (2/4/2022) malam. Diatur penggunaan pengeras suara saat tarawih, tadarus, serta takbiran sesuai kebutuhan. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat tetap jaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.

Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan bertepatan 11 Maret 2024.

Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.

Sementara pemerintah baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024 untuk menentukan puasa akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," sebut Yaqut di Jakarta, Rabu (6/3/2024) dikutip dari laman Kemenag.

Baca juga: Apa Saja Syarat Sah dan Syarat Wajib Puasa Ramadhan?

Diterbitkan Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi tertanggal 26 Februari 2024.

Edaran ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Edaran juga disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

"Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi," sambung Yaqut.

Yaqut berpesan agar umat Islam dalam syiar Ramadan tetap memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Baca juga: Apa Hukumnya Jika Terlambat Mengganti atau Qadha Puasa Ramadhan?

Edaran pengeras suara terbit pada 18 Februari 2022. Edaran ini antaran lain mengatur volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel).

Khusus terkait syiar Ramadan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam.

Sementara untuk takbir Idul Fitri di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam.

Berikut ketentuan lengkap Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi:

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved