Berita Lombok Tengah

Diguyur Hujan Lebat, Jembatan Penghubung 8 Dusun di Desa Kateng Lombok Tengah Hampir Amblas

Jembatan sepanjang 30 meter di Desa Kateng hampir amblas setelah diperparah adanya penyumbatan akibat limbah sampah

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Jembatan sepanjang 30 meter tersebut diketahui hampir amblas setelah diperparah adanya penyumbatan akibat limbah sampah. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Jembatan penghubung 8 Dusun di Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah hampir amblas digerus arus sungai. 

Hal tersebut setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Lombok Tengah termasuk Desa Kateng sejak Kamis (26/12/2024). 

Jembatan sepanjang 30 meter tersebut diketahui hampir amblas setelah diperparah adanya penyumbatan akibat limbah sampah dari kayu dan pohon bambu. 

Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, aliran arus sungai tidak bisa lancar karena keberadaan kayu-kayu tersebut. Hujan yang terus menerus tersebut membuat aliran air sungai akhirnya meluap hingga keatas jembatan

Anggota DPRD Lombok Tengah, Lalu Galih Setiawan, mengatakan jalan itu dibuat sejak tahun 1971 silam. Hanya saja, sampai saat ini akses itu belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Desa, Kabupaten dan Provinsi. 

"Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang lamban menangani persoalan ini. Padahal, sejak beberapa hari yang lalu kami sudah laporkan ke Kadis PUPR Lombok Tengah untuk menerjunkan alat beratnya membersihkan ranting kayu yang tersumbat di jembatan itu," kata Lalu Galih Setiawan, Sabtu (28/12/2024). 

Anggota Komisi I DPRD Lombok Tengah ini menyayangkan lambangnya respon pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa, jika respon pemerintah cepat maka jembatan tersebut tak akan mengalami kerusakan serius. 

"Makanya kami sangat menyayangkan hal itu. Coba dari kemarin cepat menanggapi laporan masyarakat," keluhnya. 

Baca juga: Pembangunan Jembatan Dasan Cermen Rampung, Diharapkan Bisa Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat

Menurut Galih, jalan tersebut tak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah karena statusnya merupakan jalan embung milik Balai Wilayah Sungai (BWS). 

"Tapi insyaallah hasil koordinasi saya dengan Dinas terkait tadi secepatnya akan menerjunkan alat berat untuk membersihkan ranting kayu yang tersumbat di jembatan itu," imbuhnya. 

DPRD Dapil IV Lombok Tengah ini mengaku kerap mendapatkan masukan dari masyarakat akibat kondisi jalan tersebut. Baik saat reses maupun saat bertemu di pertemuan non formal. 

"Makanya ini akan menjadi perhatian saya sebagai anggota dewan. Dan ini harus menjadi atensi pemerintah daerah," pungkasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved