Debat Kedua Pilgub NTB 2024

Strategi Iqbal-Dinda Garap Wisata NTB: MICE hingga KEK Moslem Tourism

Paslon nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) memaparkan visi-misinya berkaitan dengan pariwisata

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Paslon Nomor Urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri. Paslon nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) memaparkan visi-misinya berkaitan dengan pariwisata. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) memapaparkan visi dan misi pada debat kedua dengan tema 'pengembangan potensi kemajuan daerah untuk kemajuan NTB'. 

Iqbal mengatakan ingin menghadirkan pariwisata berbasis Meeting, Insentif, Convention dan Event (MICE). 

"Ke depan kita akan mengedepankan quality tourism agar wisatawan tidak hanya hadir pada bulan Mei-September saja, namun dari Januari sampai Desember," kata Iqbal. 

Pasangan Iqbal-Dinda juga ingin menghadirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) khusus untuk wisata keluarga muslim. 

Iqbal menjelaskan alasan ingin menghadirkan pariwisata seperti ini karena memiliki pasar yang luas, termasuk wisatawan asal Timur Tengah yang terkenal dengan angka lama tinggal berlibur yang panjang.

Baca juga: LINK LIVE Debat Kedua Pilgub NTB 2024 Tema Pangan, Pariwisata, hingga Lingkungan

Iqbal juga mengatakan konsep yang ditawarkan memang membutuhkan lebih banyak usaha dan dukungan dari semua pihak. 

Merespons itu, paslon nomor urut 3 pasangan Rohmi-Firin mengatakan bahwa konsep yang ditawarkan pasangan Iqbal-Dinda bukan hal yang baru, namun hal yang harus dipastikan terkait dengan kondisi alamnya. 

"Bagaimana orang mau kalau tempatnya kotor, tidak nyaman selain itu ingin memastikan transportasi publik juga yang mudah dijangkau," kata Rohmi. 

Paslon nomor urut 2 Zulkieflimansyah dan Suhaili juga ikut menanggapi visi-misi Iqbal-Dinda, mereka mengatakan konsep pariwisata yang ditawarkan Iqbal-Dinda ribet. 

Menurut Zul yang dibutuhkan pariwisata NTB saat ini adalah konektivitas dari berbagai negara. 

"Tinggal memperbanyak penerbangan, kami tidak banyak teori ketika kami buka penerbangan dari Australia banyak yang menyambut itu," kata Zul.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved