Debat Kedua Pilgub NTB 2024

Disinggung Rohmi Soal Wisatawan Turki, Iqbal: Saya Dubes Indonesia Bukan Dubes NTB

Hal itu dikaitkan dalam konteks peran Iqbal mendongkrak kunjungan wisata ke NTB selama menjabat jadi Dubes

|
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Tangkap Layar
Kolase foto Sitti Rohmi Djalillah dan Lalu Muhammad Iqbal. 

TRIBUNLOMBOK.COM – Calon Gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah penasaran dengan sepak terjang Calon Gubernur NTB nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal selama menjadi Dubes Indonesia untuk Turki. 

Hal itu dikaitkan dalam konteks peran Iqbal mendongkrak kunjungan wisata ke NTB selama menjabat jadi Dubes yang dikemukakan dalam sesi tanya jawab debat kedua, Jumat (8/11/2024). 

Rohmi mengajukan pertanyaan ke Iqbal soal strategi dalam mendatangkan wisatawan ke NTB

Rohmi mengambil contoh soal angka wisatawan dari Turki ke NTB yang hanya sejumlah 60 orang pada 2023.

“Itu sama halnya satu bus. Konsepnya 03 kan mendunia," tanya Rohmi. 

Baca juga: Rohmi-Firin Gelar Karpet Merah untuk Investasi di NTB, Tidak Membedakan Skala Besar-Kecil

Iqbal pun membela diri dengan menyebut dirinya sebagai Dubes Indonesia, alih-alih Dubes NTB

“Bu Rohmi prinsip terpenting dari seorang pemimpin adil namanya. Saya jadi Dubes di Turki Dubes indonesia bukan NTB

Jadi saya harus berikan perlakuan yang sama ke semua provinsi. Jadi itu problem NTB,” ujar Iqbal.

Iqbal menimpali dengan mencontohkan perannya untuk NTB selama menjadi Dubes. 

Dia menyebut tiga kali membawa influencer ke NTB untuk tujuan promosi pariwisata.

“Tapi satu rupiah pun tidak beri bantuan untuk mempromosikan NTB, jadi bukan salah saya," kata dia.

Rohmi menegaskan kembali mengenai keberpihakan Iqbal terhadap NTB yang merupakan kampung halamannya. 

Dalam hal memberikan prioritas dibandingkan daerah-daerah lain apalagi NTB punya destinasi wisata kelas dunia dan ramah wisatawan muslim.

“Saya rasa tidak pas kata adil. Bukan masalah ininya, tapi jumlah yang terlalu kecil dan komunikasi yang kurang. 

"Sehingga memang tugas Dubes itu setahu saya bagaimana mendatangkan wisatawan ke daerah, apalagi daerah asal, seharusnya jangan sampai satu bus dong dalam satu tahun,” kata Rohmi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved