Pilgub NTB 2024

Penjelasan TGB Soal Pemimpin Dua Periode dan Kedekatannya dengan Zulkieflimansyah

TGB menjelaskan hal yang melatari dukungannya pada kepemimpinan NTB era Zulkieflimansyah dilanjutkan untuk periode kedua

Dok.Istimewa
Momen TGB Zainul Majdi dan Zulkieflimansyah kompak salam dua jari saat menonton MotoGP Mandalika, Minggu (30/9/2024). TGB menjelaskan hal yang melatari dukungannya pada kepemimpinan NTB era Zulkieflimansyah dilanjutkan untuk periode kedua. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menilai kepemimpinan daerah maupun nasional memerlukan rentang waktu untuk menuntaskan pembangunan.

Hal itu pula yang melatari dukungannya pada kepemimpinan NTB di masa Zulkieflimansyah dilanjutkan untuk periode kedua. 

Meskipun kini Zul maju dengan pasangan yang lain yakni Suhaili FT sementara, Sitti Rohmi Djalillah, wakilnya sebelumnya yang juga kakak TGB juga maju sebagai calon Gubernur dan berduet dengan Musyafirin. 

"Jadi berubahnya wakilnya, yang berubah di periode kedua saya tetap berharap kesinambungan itu tetap berjalan," kata TGB dalam cuplikan video wawancara khusus yang diterima TribunLombok.com, Minggu (3/11/2024). 

Dia tidak mempermasalahkan soal Zul yang kini berganti wakil karena menurutnya sistem kekuasaan yang diamanatkan undang-undang sudah mengatur otoritas. 

"Pemegang otoritas tertinggi tetap seorang gubernur. Konsepsi undang-undang seperti itu. Wakil pemerintah pusat di daerah adalah gubernur. Pemegang kekuasaan keuangan daerah itu juga gubernur.

Baca juga: Kode TGB Dukung Zul Jadi Gubernur Dua Periode

"Termasuk juga yang bertanggungjawab interaksi antara eksekutif dan legislatif itu juga gubernur. Yang menandatangani APBD dengan DPRD itu juga gubernur.

"Karena memang faktanya, legalnya, substansialnya gubernur adalah memang pemegang kendali pembangunan di daerah," papar mantan Gubernur NTB dua periode ini. 

TGB mengungkap kedekatan hubungannya dengan Zul yang sudah terjalin selama 20 tahun. 

Bagi TGB, satu hal yang berkesan dari Zul adalah mengenai sikapnya yang menghargai jejak kepemimpinan. 

"Beliau itu intens komunikasi begitu juga dengan pada saat periode pertama memimpin dia banyak bertanya tentang banyak hal. Berdiskusi, bertemu.

Baca juga: TGB: NWDI Tidak Mendukung Rohmi-Firin

"Sekarang dalam proses pencalonan ini dia sering datang, jumpa, berdiskusi, telponan dan saya mengapresiasi itu.

Apresiasi itu, sambung dia, bukan tanpa alasan sebab seorang pemimpin kerap memiliki pandangan sendiri dalam mengelola kekuasaan. 

TGB menilai sikap Zul sebagai pemimpin setelahnya, bersedia membuka ruang komunikasi dengan pemimpin sebelumnya. 

"Karena misalnya ada istilah si A di bawah bayang-bayang B. Bahwa saya harus membangun sendiri legasi saya gitu. Kalau saya dekat dengan pemimpin yang alam ini saya di bawah bayang-bayangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved