DPP Perindo Ungkap Alasan TGB Mengundurkan Diri

Plt Sekjen Partai Perindo Ferry Kurnia mengatakan sudah bertemu dengan TGB terkait pengunduran diri itu

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
TGB HM Zainul Majdi. Plt Sekjen Partai Perindo Ferry Kurnia mengatakan sudah bertemu dengan TGB terkait pengunduran diri itu. 

TGB Muhammad Zainul Majdi muda mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), dan lulus tahun 1986.

TGB Muhammad Zainul Majdi melewati jenjang sekolah menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya dalam 2 tahun.

Dia lulus Madrasah Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.

Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menjalani pendidikan menghafal Al-Quran di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).

Kemudian tahun 1992 M Zainul Majdi muda berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo.

Ia berhasil lulus dan meraih gelar LC (S1) pada tahun 1996.

Lima tahun berikutnya, TGB Muhammad Zainul Majdi meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”.

Pulang dari Mesir TGB Muhammad Zainul Majdi berdakwah di Pesantren Assyafiiyah Pulo air milik KH Abdullah Syafii.

Kemudian pulang ke Pancor melanjutkan pengelolaan Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, peninggalan sang kakek, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sejak tahun 1999 sampai saat ini.

Di tangan TGB Muhammad Zainul Majdi, Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor yang sast itu sempat terpuruk mengalami kemajuan pesat. Baik dari segi fisik, prasarana, sumberdaya dan jumlah santri.

Karena akti berdakwah ke berbagai pelosok di Lombok usai pulang dari Mesir, warga kemudian memanggilnya dengan sebutan Tuan Guru Bajang (Kiyai Muda).

Panggilan ini mirip seperti panggilan masyarakat Pancor untuk kakeknya pada saat muda, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yang juga aktif berdakwah sepulangnya dari Makkah, Arab Saudi.

Sebutan TGB atau Tuan Guru Bajang melekat pada diri TGB Muhammad Zainul Majdi hingga saat ini. Sebutan TGB kini semakin familiar di masyarakat Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, TGB Muhammad Zainul Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Pada Oktober 2002, TGB Muhammad Zainul Majdi menyusun proposal disertasi berjudul “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat”.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved