Pendidikan

Pelatihan Barista dan Spa Therapist Buka Jalan Karier Bagi Anak Muda NTB

Para peserta dilatih oleh tenaga ahli yang kompeten, sehingga usai pelatihan ini para peserta dapat memiliki skil yang mumpuni.

Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
PELATIHAN - Sejumlah peserta mengikuti pelatihan Terapis Spa di LPK TPTC (Tamata Persada Training Center), Kamis (18/9/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Lebih dari 30 orang-anak muda atau gen-Z dari sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), menhikuti pelatihan keterampilan menjadi barista dan terapis Spa selama 8 hari di LPK TPTC (Tamata Persada Training Center).

Para peserta dilatih oleh tenaga ahli yang kompeten, sehingga usai pelatihan ini para peserta dapat memiliki skil yang mumpuni.

Pimpinan LPK TPTC Hidayati Rachman mengatakan, pelatihan ini diberikan pada gen-Z yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), minimal berusia 18 tahun.

Mereka dibagi menjadi dua Jurusan, ada yang dilatih menjadi barista dan ada yang dilatih menjadi Spa Therapist, masing masing 16 peserta, dan pelatihan tersebut kata Ida diberikan secara gratis.

"Pelatihan ini merupakan langkah awal  bagi para peserta didik untuk menjadi bagian dari penggerak ekonomi daerah, pelatihan ini akan menciptakan calon calon sumber daya manusia  dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia Industri, " kata Ida ditemui di sela kegiatan, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Diskoperindag KSB Gelar Pelatihan Motif Tenun, Dorong Ekonomi Kreatif Lokal

Pembukaan pelatihan telah dilakukan sejak Senin (15/9/2025) di Idoop Hotel Lombok. Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, diwakili oleh Nova, Ketua HHRMA (Hotel  Human Resources Manager ) Ali Usman, para trainer atau instruktur, serta mitra Lemaga Pelatihan Kerja (LPK) dari industri, baik Industi perhotelan maupun salon dan spa serta UMKM yang akan banyak mendukung program pelatihan.

"Kami berterimakasih kepada BPVP lombok Timur yang sudah mempercayai TPTC untuk ikut andil dalam pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi Tailor Made Training (TMT) jurusan spa therapist dan barista, apalagi ini diutamakan gen-Z atau anak anak muda minimal berusia 18 tahun, sebagai penyemangat anak anak muda untuk merasa keren melatih skil mereka," kata Ida.

Dia menegaskan syarat utama bagi para peserta harus disiplin dan serius mengikuti pelatihan, jangan sampai disia-siakan.

Karena peserta secara serius dilatih oleh Instruktur dari lembaga pelatihan, instruktur dari dunia industri dan para praktisi perhotelan dan UMKM yang memang sudah mumpuni di bidangnya sehingga sangat sayang untuk tidak dimanfaatkan.

Sebagai pimpinan LPK TPTC, Ida juga mengungkapkan terimakasih kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram yang selalu mendukung Lembaga lembaga Pelatihan yang berada di bawah naungannya.

LPK Tamata Persada Training Center Lombok ini bekerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia, BPVP Lombok Timur, memberikan pelatihan Berbasis Kompetensi Tailor Made Training (TMT) kepada para generasi muda yang ingin berkarir di bidang Spa Therapist dan Barista.

Ida mengakui, ada banyak siswa yang mendaftar, namun pihaknya hanya bisa menerima 32 peserta. Masing-masing kelas dengan  dibagi dalam dua jurusan, Barista dan Spa Therapist. Masing-masing kelas terisi 16 peserta.

"Yang diutamakan adalah mereka yang belum  bekerja dan tidak dalam ikatan pendidikan dengan tujuan menciptakan SDM dengan Skil yang diperlukan Industri kerja siap pakai, " kata Ida.

Dilatih Jadi Barista dan Spa Therapist Unggul

PELATIHAN - Sejumlah peserta mengikuti pelatihan Barista di LPK TPTC (Tamata Persada Training Center), Kamis (18/9/2025).
PELATIHAN - Sejumlah peserta mengikuti pelatihan Barista di LPK TPTC (Tamata Persada Training Center), Kamis (18/9/2025). (Dok. Istimewa)

Para peserta yang mengikuti pelatihan menjalani proses seleksi yang ketat melalui proses interview. Hal ini untuk memastikan kegiatan ini tepat sasaran.

Selain itu peserta juga harus menandatangani Memorandum of Understanding ( MOU ) sebagai bentuk komitmen untuk mengikuti pelatihan dengan disiplin hingga akhir dan proses monitoring setelahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved