Berita NTB

Lemhanas RI Kaji Potensi Sampah di NTB Diolah Menjadi Sumber Energi Biomassa

Lemhanas RI melakukan kajian terhadap potensi sampah di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk dimanfaatkan sebagai energi biomassa

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
DOK. DISKOMINFOTIK KOTA MATARAM
Sejumlah pemulung menghampiri truk pengangkut sampah yang baru tiba di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok Kabupaten Lombok Barat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI melakukan kajian terhadap potensi sampah di Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk dimanfaatkan sebagai energi biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhanas RI Prof Dr Reni Mayerni mengatakan, NTB menjadi salah satu daerah yang pengolahan sampahnya cukup baik namun belum dimaksimalkan dalam pengolahan biomassa.

Sampah-sampah tersebut bukan hanya sampah rumah tangga melainkan juga sampah-sampah organik seperti limbah kayu, Reni mengatakan hasil kajiannya ditemukan bahwa di NTB sudah ada beberapa perusahaan yang mengelola sampah tersebut menjadi sumber energi.

"Lemhanas berkepentingan untuk melihat data dan fakta ini sehingga nanti akan kami rekomendasikan ke Presiden," kata Reni, Kamis (31/10/2024).

Bahkan salah satu perusahaan tersebut kata Reni bisa menghasilkan 30 ribu ton sampah sodas kayu. 

Dia berharap NTB bisa menjadi contoh untuk daerah lain sehingga 30 persen kebutuhan bahan bakar PLTU dari biomassa tersebut bisa terpenuhi.

"Sekarang biomassa yang digunakan baru tujuh persen saja hasilnya begini, apalagi kalo bauranya antara biomassa dan fossil 30:70 persen perbandingannya itu bagus," kata Reni.

VP Strategi dan Pengembangan Bisnis Biomasa PLN Anita Puspita Sari mengatakan, 50 persen aset pembangkit listrik sudah menggunakan PLTU yang berasal dari batu bara.

Baca juga: Atasi Sampah, DLHK Kabupaten Sumbawa Barat Persiapkan Tiga TPST

Anita mengatakan, potensi biomassa di NTB cukup besar namun belum sepenuhnya diolah, penggunaan biomassa ini juga mampu mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi PLTU sebesar 7 persen.

"Biomassa ini tidak hanya berasal dari sampah biasa, dari limbah lainnya pun seperti limbah perkebunan, ranting kayu bisa dimanfaatkan," kata Anita.

Selain mendukung not zero emissions juga, pengolahan biomassa sebagai sumber energi memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat kecil, dengan bekerja sebagai pencacah, menganyak dan memuat biomassa tersebut keatas truck.

Anita mengatakan disalah satu mitra PLN saja bisa mempekerjakan 200 orang dengan upah yang beragam mulai Rp125 ribu per hari sampai Rp 375 ribu per hari. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved