Berita Lombok Timur
Media Komunitas Speaker Kampung NTB Gelar Sekolah Kebangsaan Melibatkan 100 Pemilih Pemula
Kegiatan sekolah kebangsaan ini didukung Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Love Frankie, Google.org dan Jaringan Radio Komunitas Indonesia
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Media Komunitas Speaker Kampung Nusa Tenggara Barat mengadakan kegiatan sekolah kebangsaan yang melibatkan 100 orang siswa dan siswi di Kebun Raya Lemor, Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Kegiatan sekolah kebangsaan ini didukung Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Love Frankie, Google.org dan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI).
"Ya kami berkolaborasi dengan beberapa organisasi yang fokus untuk menyuarakan anti Hoax dalam pilkada tahun ini yang di namakan dengan program Tular Nalar," kata Ketua Media Komunitas Speaker Kampung Hajad Guna Roasmadi saat ditemui, Minggu (20/10/2024).
Hajad mengungkapkan program ini lebih fokus mensosialisasikan cara memahami mana berita hoaks dan bahayanya di masa Pilkada.
Baca juga: Sejumlah Organisasi Deklarasikan Koalisi Masyarakat Melawan Hoaks Pilkada
"Itu yang kita khawatirkan jangan sampai anak-anak pemilih pemula ini terjerumus atau menjadi pelaku yang menjadi penyebar berita hoax dan agar pemilih pemula ini bisa memilih mana berita benar, sebelum menyebarkan informasi di akun miliknya. Jadi kita bisa saring sebelum sering," tegas Hajad.
Ia menambahkan kegiatan ini juga mendiskusikan bagaimana pemilih pemula ini untuk berfikir kritis dan belajar prinsip dasar demokrasi.
"Daya kritis itu penting kita tanamkan kepada peserta hari ini agar bisa memilih pemimpin yang baik menurut pemikiran mereka dan bisa berpartisipasi untuk ikut memilih pada pilkada 2024 ini," tutur Hajad.
Agar peserta bisa memahami materi yang disampaikan, Hajad mengajak fasilitator sebanyak 10 orang untuk melatih 100 siswa dan siswi yang sudah mempunyai hak pilih atau yang berumur 17 tahun.
"Sebelum acara ini berlangsung kami melatih 10 orang fasilitator untuk menguasai materi yang akan disampaikan kepada 10 orang per kelompok, jadi kita bentuk 10 kelompok," ujar Hajad.
Salah satu peserta Gina mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat.
"Setelah pelatihan ini Kami tahu mana yang namanya berita bohong dan kami akan berhati-hati untuk menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya dan tidak mempercayai sepenuhnya percaya kepada video yang beredar di sosial media," pungkas Gina.
(*)
Jembatan Penghubung Rusak, Warga Apit Aik Khawatir Rumahnya Amblas |
![]() |
---|
Banjir Terjang Dusun Tembeng Putik Timuk: Pipa Air Putus, 2 Hektare Sawah Terendam |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Desa Teko–Apit Aik Rusak, Akses Warga Lumpuh Total |
![]() |
---|
Target 5.672 Akseptor, Capaian KB Lombok Timur Masih di Bawah 50 Persen |
![]() |
---|
Pemda Lombok Timur Siap Wujudkan Industri Agro Maritim Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.