Berita Lombok Timur
Cerita Ahmad Rizwan, Bocah 2 Tahun Asal Lombok Timur Berjuang Melawan Kanker Retinoblastoma
Ahmad Rizwan Akbar bocah berusia 2 tahun asal Desa Pemongkong, Kabupaten Lombok Timur kini tengah berjuang melawan kanker retinoblastoma
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ahmad Rizwan Akbar, bocah yang baru berusia 2 tahun duduk lesu dengan kanker yang menggerogoti bagian matanya.
Bocah asal Dusun Jelok Buso, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur ini tengah berjuang melawan kanker retinoblastoma sejak usianya baru genap menginjak 1 tahun.
Ahmad sebelumnya mendapatkan perawatan di RSUD Raden Soedjono Selong. Namun, perawatan tersebut tak mencukupi. Hingga ia harus dirujuk ke RSUP Mataram, rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap.
Selama tiga bulan, BPJS Kesehatan yang pembayarannya ditanggung oleh APBD Kabupaten Lombok Timur menjadi penopang harapan mereka.
Haji Sadri, ayah Ahmad, menceritakan kisah perjuangan mereka dengan mata sembab.
"Ahmad dirujuk ke RSUP Mataram. Selama tiga bulan, kami bergantung pada BPJS Kesehatan yang dibayar oleh APBD Kabupaten Lombok Timur," ucap Sadri kepada TribunLombok.com, Jumat (30/8/2024).
Selama hampir tiga bulan, Ahmad menjalani pengobatan di berbagai rumah sakit di Lombok Timur dan provinsi. Namun, hasilnya belum memuaskan.
Dokter menyatakan bahwa Ahmad berada di stadium akhir. Hati Haji Sadri hancur mendengar vonis itu, namun dia tetap berusaha tegar di depan putranya.
Kemoterapi yang disarankan oleh dokter ditolak oleh kedua orang tua Ahmad.
"Kami tidak bisa membayangkan penderitaan anak kami jika menjalani kemoterapi," ujar Haji Sadri dengan suara bergetar.
Pilihan itu bukan tanpa alasan, sebab mereka tak tega melihat putra kecilnya menderita lebih parah.
Harapan kini tertumpu pada Rumah Sakit CMI di Bandung. Haji Sadri mendengar banyak cerita kesembuhan dari penyakit serupa di sana. Namun, biaya menjadi kendala besar yang membebani pikiran mereka setiap malam.
"Kami ingin membawa Ahmad ke CMI, tapi biayanya sangat besar," ungkapnya dengan napas berat.
Dengan segala keterbatasan, Haji Sadri memohon bantuan dari pemerintah untuk membantu pengoatan anaknya.
"Saya berharap pemerintah hadir sebagai solusi buat warga masyarakat yang membutuhkan," katanya penuh harap.
Dia ingin Pj Bupati Lombok Timur dan Pj Gubernur NTB turun langsung melihat kondisi keluarganya.
Haji Sadri bahkan berharap Presiden Jokowi bisa mengunjungi Dusun Jelok Buso, Desa Pemongkong, Jerowaru, Lombok Timur.
"Jika mungkin, saya berharap Presiden Jokowi bisa datang dan melihat sendiri penderitaan kami," ucapnya, seakan menggantungkan mimpi pada harapan yang tipis.
Di tengah segala cobaan, Ahmad Rizwan Akbar tetap berjuang dengan senyum kecil di wajahnya.
Tubuhnya mungkin semakin lemah, tapi harapan untuk sembuh tetap menyala di hatinya. Setiap hari, dia mencoba bertahan dan melawan rasa sakit yang terus menghampiri.
Ahmad seharusnya menikmati masa kanak-kanaknya dengan bermain dan belajar. Namun, kenyataan pahit memaksanya menghadapi penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Baca juga: Terkendala Biaya, Penderita Tumor Ganas di Kota Bima Terbaring Lemah di Rumah
Di balik senyum kecilnya, tersimpan kisah perjuangan yang tak terlihat oleh mata kebanyakan orang.
Dukungan dari berbagai pihak menjadi pelita di tengah gelapnya perjalanan hidup Ahmad dan keluarganya.
Bantuan yang datang memberi mereka kekuatan untuk terus berjuang, meski jalan yang harus ditempuh penuh dengan rintangan dan cobaan.
Setiap hari adalah perjuangan bagi Ahmad dan keluarganya. Meski tubuhnya semakin lemah, semangat mereka tak pernah pudar.
Mereka terus berharap, berdoa, dan berusaha, meski kadang merasa tak berdaya menghadapi kenyataan yang begitu kejam.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.