Kisah Tukang Ojek Pekerja Tambang di KSB, Sehari Bisa Raup Rp300 Ribu

Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Tukang ojek bagi para pekerja tambang di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bekerja seperti pada umumnya. 

Namun yang membedakannya adalah tentu saja penghasilannya.

Pagi-pagi hari sekira pukul 04.00 Wita, suara motor ojek sudah ramai memecah kesunyian pagi. 

Para pekerja tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memulai aktivitas berangkat ke Terminal Benete. 

Dari Terminal Benete para pekerja ke lokasi tambang menggunakan bus yang disiapkan perusahaan.

Baca juga: Disnaker KSB Catat Ratusan Tenaga Kerja Asing Masuk Bekerja di Tambang PT AMNT

Yayan datang ke Desa Maluk, kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat untuk menjadi ojek.

warga Lombok Timur ini menganggap bekerja menjadi ojek sangat banyak penghasilannya.

"Kalau jam 4:00 pagi kita keluar insya allah sekitar jam 9:00 atau lebih, dapat kita Rp150.000 setiap harinya dari pada kita di rumah atau di kampung halaman sendiri siapa yang kasih kita Rp150.000 per hari," katanya.

Selepas Zuhur, Yayan biasanya istirahat sambil menunggu waktu Ashar tiba. 

Sore hari penumpangnya lebih beragam. Yakni pekerja tambang yang pulang ke penginapan. 

Juga pekerja tambang yang berangkat untuk piket malam. 

Baca juga: Kecelakaan Maut Mobil vs Motor di KSB: Karyawan Tambang Meninggal, Satu Korban Lainnya Luka Berat

"Biasanya sampai waktu Isa kita sudah istirahat," ungkap Yayan sambil menghitung pendapatannya.

Dalam sehari, Yayan bisa meraup pendapatan sampai Rp300.000.

"Ya yang namanya rezeki pasti pasang surut. kadang lebih kadang juga kurang, intinya kita keluar mencarinya setiap hari," ucap Yayan sambil tersenyum.