Berita Lombok Utara

Penampakan Terkini Shelter Tsunami Lombok Utara: Jadi Kandang Sapi Hingga Tempat Jemur Pakaian

Gedung yang diserahterimakan ke Pemkab KLU pada 2017 ini tidak bisa difungsikan sesuai peruntukannya

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Sejumlah sapi milik warga digembalakan di halaman Gedung Shelter Tsunami, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Kamis (8/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara buka suara soal kondisi bangunan Gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau shelter tsunami di Pemenang. 

Gedung yang diserahterimakan ke Pemkab KLU pada 2017 ini tidak bisa difungsikan sesuai peruntukannya. 

Bahkan, kini bangunan tampak kumuh dan sebagian areanya jadi kandang sapi. 

Tiang dan dinding banyak yang retak akibat gempa.

Di sisi lainnya, dipakai warga untuk menjemur pakaian. 

Baca juga: KPK Cek Fisik Gedung Shelter Tsunami Lombok Utara, Bawa Ahli dari BPKP

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara M Zaldy Rahardian mengatakan, awalnya gedung tersebut akan digunakan sebagai shelter tsunami.

Namun gempa Lombok 2018 membuat bangunan rusak bahkan tidak bisa digunakan. 

"Gedung ini diharapkan bisa dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya," kata Zaldy saat ditemui di sela-sela mendampingi penyidik KPK dan ahli dari BPKP NTB melakukan pengecekan fisik bangunan, Kamis (8/8/2024).

Gedung ini dibangun dengan anggaran Rp 21 miliar bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proyek gedung dengan daya tampung sekitar 3.000 orang ini telah diserahkan ke Pemda Lombok Utara pada 16 Juli 2017. 

Baca juga: KPK Periksa Saksi Dugaan Korupsi Shelter Tsunami di Kabupaten Lombok Utara

Dalam berita acara yang diterima Pemda Lombok Utara saat itu kondisi bangunan dalam keadaan baik.

Zaldy tidak tahu persis perjalanan kondisi bangunan dari tahun ke tahun setelah serah terima. 

Dia mengaku baru menjabat di tahun 2021.

"Jadi memang paling pas menunggu hasil ini pemeriksaan KPK), apa rekomendasinya," kata Zaldy.

Terpisah juru bicara KPK Tessa Mahardika belum menerima informasi terkait hasil pemeriksaan lapangan tersebut dari penyidik.

"Nanti kalau sudah selesai akan kita sampaikan," kata Tessa. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved