Berita Bima

11 Desa di Kabupaten Bima Terdampak Kekeringan, Pemerintah Tetapkan Status Siaga Darurat

Adapun jumlah warga terdampak kekeringan di Bima yakni 6.905 jiwa yang tersebar di 11 desa

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menyuplai air bersih ke warga terdampak kekeringan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Sebanyak 11 desa di Kabupaten Bima terdampak kekeringan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menyuplai air bersih ke warga terdampak.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda mengatakan 11 desa sudah diberi air bersih.

"11 desa terdampak sesuai dalam daftar yang kami lakukan distribusi air," terangnya, Rabu (31/7/2024).

Data BPBD kabupaten Bima 11 Desa terdampak, yakni Talabiu, Pesa, Samili, Kalampa, Ragi, Tonggorisa, Nata, Padolo, Teke, Doridungga, dan Desa Parangina.

Baca juga: 226 Ribu Warga Lombok Timur Mulai Terdampak Kekeringan, 1 Kecamatan Level Awas, 7 Lainnya Waspada

Total jumlah yang terdampak yakni 6.905 jiwa.

Desa lain berpotensi mengalami kekeringan.

"Dari 11 Desa ini sudah di-dropping 250 liter air," pungkasnya.

Siaga Darurat Kekeringan

Pemkab Bima mengeluarkan surat keputusa (SK) Bupati Bima bernomor: 188.45/350/07.04 tahun 2024 yang dikeluarkan tertanggal 18 Juli 2024 dan ditandatangani Bupati Indah Dhamayanti Putri.

Isinya tentang penetapan status siaga darurat bencana alam kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Kabupaten Bima.

Baca juga: Waspada 500 Ribu Warga NTB Berpotensi Terdampak Kekeringan

Penetapan status keadaan siaga darurat dalam rangka penanganan kekeringan di wilayah Kabupaten Bima berlangsung selama 167 hari.

Terhitung 18 Juli sampai dengan 31 Desember 2024.

Ia melanjutkannya, dari 11 desa ini 6905 jiwa terdampak. Namun kekeringan berpotensi melanda 13 Kecamatan, yakni Woha, Wawo, Palibelo, Donggo, Soromandi, Bolo, Madapangga, Monta, Parado, Wera, Sape, Langgudu, dan Sape.

"Berpotensi 13 kecamatan, bisa ya bisa tidak," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved