Shell Eco marathon 2024

3 Tahun di Mandalika, Shell Eco-marathon Konsisten Latih Mahasiswa Indonesia Disiplin Berinovasi

Ajang Shell Eco-marathon berhasil terselenggara dengan menghadirkan 78 tim dari 12 negara di Sirkuit Mandalika pada tanggal 3-6 Juli 2024.

Penulis: Sinto | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea saat berbincang dengan tim TribunLombok di Sirkuit Internasional Mandalika, Minggu (7/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ajang Shell Eco-marathon berhasil terselenggara dengan menghadirkan 78 tim dari 12 negara di Sirkuit Mandalika pada tanggal 3-6 Juli 2024.

Hasilnya, tim mahasiswa Indonesia berhasil menyapu seluruh kategori yang dipertandingkan, yaitu Urban Concept dan Prototype. Bahkan, Indonesia berhasil menjuarai Regional Championship Shell Eco-marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Kini setelah tiga tahun sukses terselenggara Sirkuit Internasional Mandalika, Qatar bakal jadi tuan rumah penyelenggaraan Shell Eco-marathon tahun depan.

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea menurutnya, bagian yang paling mencuri perhatian ketika mahasiswa Indonesia menyapu bersih seluruh kategori Shell Eco-marathon Mandalika 2024.

Baca juga: Sapu Angin ITS dan Semar Urban UGM Kembali Raih Gelar Juara Shell Eco-marathon di Mandalika 

Menurutnya, hal tersebut mengejutkan sekaligus membanggakan pihaknya sebagai orang Indonesia melihat generasi muda berkiprah di event internasional.

"Dari empat kategori yang dipertandingkan, yang paling dominan adalah Institut Teknologi Sepuluh November dari Surabaya tim Sapuangin. Kemudian diikuti oleh beberapa universitas lain seperti tim Universitas Indonesia dengan Tim Arjuna juga Tim Apatte dari Universitas Brawijaya untuk kelas yang berbeda," terang Susi.

Susi menjelaskan, tim-tim Indonesia sangat kompetitif. Dirinya juga telah roadshow ke universitas-universitas.

Menurutnya, semangat inovasi itu bukan hal baru bagi generasi muda Indonesia. Pihaknya melihat memang sudah ada tim yang langganan seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November, ITB.

Meski demikian, ada pula tim yang secara kontinu terus berpartisipasi, seperti Universitas Syiah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Udayana, dan banyak lagi.

"Yang saya lebih bangga sebagai orang Indonesia yang memperhatikannya adalah Universitas baru termasuk yang dari lokal mulai dari UNRAM, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), bahkan Universitas yang jauh-jauh seperti Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Muhammadiyah Malang juga sudah mulai berkiprah di event sebesar ini," terang Susi.

Oleh karena itu, kompetisi Shell Eco-marathon bukan hanya diikuti oleh perguruan tinggi yang sudah populer, tapi juga semakin menyebar ke universitas-universitas lainnya.

Baca juga: Tim Asal Indonesia Sapu Bersih Kategori Urban Concept Shell Eco-marathon Mandalika 2024

Susi menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi konsistensi semangat berinovasi dari tahun ke tahun. Mereka selalu mencari apa yang baru yang bisa di-upgrade.

Sebagai contoh adalah dari segi teknis apakah misal mobilnya semakin cepat, apakah mobilnya semakin irit. Namun tidak lupa pula agar designnya semakin menarik dan semakin agronomis.

"Saya pernah melihat bahwa dari tahun 2022 ke tahun 2023 ada universitas yang bisa menciutkan bobot kendaraannya sebanyak hampir 100 persen. Jadi berat kendaraannya tanpa mesin hanya 7 kilogram," sebut Lalu Iqbal.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved