Pilkada Lombok Timur
Sejumlah TPS di Lombok Timur Berpotensi Overload Imbas Peningkatan Jumlah Pemilih
Bawaslu Lombok Timur menyoroti ada potensi peningkatan pemilih pada Pilkada 2024 di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur (Lotim) menyoroti ada potensi peningkatan pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terjadi di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal ini disebabkan, ada perbedaan kapasitas pemilih di tiap TPS dari pelaksanaan Pemilu 2024 dengan Pilkada serentak 2024.
"Jika pada pemilu 2024 jumlah pemilih di tiap TPS maksimal 300 pemilih, sementara di Pilkada 2024 nanti maksimal 600 pemilih," ucap Ketua Bawaslu Lotim, Suaidi Mahsun setelah dikonfirmasi, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Bawaslu Lombok Timur Siapkan Strategi Pengawasan Pilkada 2024 di Titik Rawan Pelanggaran
Untuk itu, ia menekankan tugas Pengawas Keluarahan Desa (PKD) harus bisa memastikan tidak ada pemilih yang terlewatkan pada saat Pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Data pencoklitan yang tidak singkron juga nanti akan menyebabkan masalah lain, seperti pemilih tidak tahu TPS tempat memilih, lokasi TPS yang jauh dari jangkauan atau di TPS itu lebih dari 600 pemilih.
"Semua itu harus kita punya datanya karena jika tidak ditemukan data dan solusinya dapat menyebabkan pemilih tidak datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya," terang Suaidi.
Karenanya, ia sangat menekankan pada Panwascam melalui PKD agar melakukan pengawasan itensif pada TPS yang jumlah pemilihnya besar karena bisa saja TPS tersebut overload pemilih untuk mendapatkan datanya dibuatkan LHP.
Jika tidak dapatkan by name by adrease, minimal dapatkan angkanya. Karena menurut analisisnya lebih dari 1.000 TPS di Lombok Timur overload.
"Kekhawatiran kita ada pada TPS yang overload. Karenanya mulai saat ini petakan TPS yang besar pemilihnya itu agar cepat kita tindak lanjuti ke KPU," tegas Suaidi.
Baca juga: KPU Lombok Timur Catat Ada Satu Bacabup Maju Pilkada 2024 lewat Jalur Perseorangan
Di tempat terpisah, Komisioner KPU Lotim Kadiv Perencanaan dan Informasi, Suryadi mengaku sudah membagi pemilih di setiap TPS dengan jumlah tertinggi, yakni 581 pemilih.
"Tapi nantinya setelah dilakukan Coklit bisa saja berkurang," ucap Suryadi.
Dari pemetaan itu, Suryadi berkeyakinan tidak akan ada TPS yang overload pemilih, namun jika ada TPS yang nantinya setelah dilakukan coklit lebih pemilihnya dari 600, maka akan dialihkan pemilih tersebut ke TPS terdekat.
Sebagai informasi ada perbedaan jumlah pemilih di tiap TPS. Pada Pemilu 2024 jumlah pemilih di tiap TPS maksimal 300 pemilih, sementara di Pilkada 2024 nanti maksimal 600 pemilih.
"Semua akan kita ketahui setelah semua pemilih terdata oleh Pantarlih," katanya.
Suryadi menambahkan dengan adanya asumsi TPS ove load karena itu bisa menjadi atensi dan pertimbangan untuk mencari solusi pihaknya.
Baca juga: KPU Lombok Timur Datangi Rumah Sitti Rohmi Djalillah, Coklit Data Pemilih Pilkada 2024
Begitupun terkait pertimbangan enggannya pemilih datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya dengan alasan jauh ataupun beda dusun tempat memilih. Sehingga berpengaruh terhadap tingkat pastisipasi pemilih.
Tentu itu menjadi PR dan KPU Lombok Lotim akan berusaha semaksimal mungkin agar partisipasi pemilih pada Pilkada mendatang makin meningkat dari Pemilu 2024.
"Kita belum masuk ketahapan sosialisasi, nanti semua itu kita akan turun kelapangan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat terkait regulasi begitupun jumlah maksimal pemilih dalam satu TPS sehingga masyarakat memahami dan tetap antusias dalam menyalurkan hak pilihnya," terang Suryadi.
Terakhir, Suryadi berharap pada masyarakat untuk menerima dan memberikan dokumen resmi pada Pantarlih yang datang ke rumah. Karena ini sangat penting untuk mendapatkan data pemilih yang valid.
"Kami berharap masyarakat memberikan dokumen resmi berupa KTP ataupun KK saat Pantarlih datang untuk mencoklit," harap Suryadi.
(*)
Partisipasi Pemilih di Lombok Timur pada Pilkada Serentak 2024 Turun ke Angka 72 Persen |
![]() |
---|
Pleno Tingkat Kabupaten , KPU Lombok Timur Catat Persoalan Administrasi di Tingkat Kecamatan |
![]() |
---|
Pj Bupati Lombok Timur Minta Warga Hormati Hasil Pilkada Sesuai Keputusan KPU |
![]() |
---|
Hindari Potensi Cuaca Buruk, Bawaslu Lombok Timur Minta KPU Siapkan TPS Alternatif |
![]() |
---|
Hasil Survei Internal, Pasangan RAMAH Unggul dengan Popularitas 75,6 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.