Berita Lombok Timur
Bawaslu Lombok Timur Siapkan Strategi Pengawasan Pilkada 2024 di Titik Rawan Pelanggaran
Bawaslu Lombok Timur mencatat sejumlah temuan pelanggaran yang terjadi di beberapa kecamatan,dengan demikian Bawaslu kini menyusun strategi pengawasan
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Setelah berakhirnya perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Timur kini fokus mempersiapkan diri untuk menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dengan gelaran Pilkada yang akan memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota, Bawaslu Lombok Timur bersiap menghadapi tantangan dalam menjaga keberlangsungan proses demokrasi yang diagendakan berlangsung pada November 2024 medatang.
Berkaca pelaksanaan Pemilu sebelumnya, Bawaslu Lombok Timur mencatat sejumlah temuan dan laporan dugaan pelanggaran yang terjadi di beberapa kecamatan, terutama di daerah-daerah dengan basis massa besar seperti Kecamatan Suralaga dan Selong.
Baca juga: Bawaslu Lombok Timur Temukan 25 Pemilih Siluman di TPS 2 Desa Bandok
"Kalau dilihat di Pemilu kemarin dari sisi penanganan pelanggarannya, ya paling Jerowaru lah. Termasuk wilayah-wilayah lain yang menjadi basis politik separate Suralaga dan Selong," ungkap Ketua Bawaslu Lombok Timur Suaidi Mahsun, Kamis (2/5/2024)
Terkait data pasti tingkat kerawanan di Lombok Timur, Bawaslu belum bisa memetakan secara utuh, mengingat untuk saat ini pihaknya masih menunggu pembahasan penentuan indeks kerawanan yang melibatkan sejumlah pihak, dari pihak unsur Kepolisian, Pemerintah Daerah hingga Kejaksaan.
Baca juga: Bawaslu Lombok Timur Temukan 25 Pemilih Siluman di TPS 2 Desa Bandok
"Nah akhirnya kita akan menunggu terbentuknya Panwas Kecamatan dulu, kemudian nanti kita akan bentuk kegiatan untuk bersama-sama menyusun peta kerawanan Pilkada ini," kata Suaidi.
Menyikapi potensi konflik yang mungkin muncul dalam Pilkada mendatang, Bawaslu Lotim telah merumuskan strategi pengawasan yang melibatkan sosialisasi intensif dan pendekatan persuasif.
Suaidi menjelaskan bahwa pihaknya akan menggencarkan sosialisasi kepada sejumlah tokoh masyarakat dan Organisasi Masyarakat (Ormas) di daerah.
Baca juga: Apel Siaga Bawaslu Lombok Timur Tandai Kesiapan Pengawasan Masa Kampanye Pemilu 2024
"Jadi pendekatan-pendekatan persuasif itu anggaplah misalnya dengan memperbanyak sosialisasi. Mungkin perlu juga pendekatan kepada Ormas, tokoh, dan segala macamnya," katanya.
Meskipun masih dalam tahap perencanaan, pihaknya akan segera melakukan simulasi untuk menyusun program persiapan menghadapi pengawasan Pilkada.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.