Berita Lombok

6 Fakta Suami Bunuh Istri di Lombok Timur, Pelaku Pinjam Parang hingga Lari Bersembunyi

Berikut enam fakta pembunuhan yang dilakukan Anwar, dari perselisihan utang hingga berujung pembunuhan terhadap sang istri

|
Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Suami diduga membunuh istri Muhammad Nurul Anwar (30) dibawa ke ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Lombok Timur, Jumat (21/6/2024). 

"Itu saya minta tolong ke dia (Korban) supaya dibayarkan, tapi selalu nggak mau," katanya.

"Imbasnya saya sempat cekcok, dan keluar kata kata yang menyebutkan orang tua saya sama saja seperti saya, kayak binatang," lanjutnya.

3. Habisi Nyawa Istri di Samping Anak

Anwar mengaku menghabisi istrinya di samping anaknya yang saat itu sedang tertidur lelap.

“Saat itu anak saya sedang tertidur," akunya saat dimintai keterangan

Setelah melakukan pembunuhan, pelaku kemudian mengantarkan anaknya yang masih berumur 3 tahun itu ke rumah orang tuanya yang berada di Desa Kabar, Kecamatan Sakra Lombok Timur.

4. Kabur ke Rumah Ibu Tiri

Polisi menangkap Anwar saat bersembunyi di rumah ibu tirinya di Dusun Peneh Desa Montong Baan Selatan Kecamatan Sikur pada Jumat (21/6/2024) sekira pukul 00.30 Wita.

Disita pula barang bukti 1 bilah parang, 2 unit handphone, 1 lembar kain warna hitam, baju dan celana serta jaket yang digunakan pelaku saat melakukan pembunuhan.

5. Pelaku Dikenal Pendiam

Pelaku yang diketahui bekerja sebagai pegawai honorer di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur dikenal sebagai orang yang pendiam, dan kerap kali bercanda dengan kalimat yang menyindir kematian.

"Jadi memang dia dikenal pendiam kalau di kantor orang ini (Pelaku), sering dia bilang ajak aku becanda supaya aku tidak membunuh," ucap Kabid Transmigrasi pada Disnakertrans Lombok Timur Raden Bambang W Minardi.

Baca juga: Kabid Disnakertrans Lombok Timur Sebut Sosok Honorer yang Bunuh Istri Dikenal Pendiam

Bambang juga membenarkan jika pelaku merupakan pegawai honorer di instansi Disnakertrans Lotim.

Disampaikan Bambang, pelaku bahkan kerap dipindah tugaskan ke didivisi lain, dikarenakan sering melakukan kegiatan yang melanggar ketentuan instansi.

6. Pelaku Menyesali Perbuatannya

Anwar mengaku menyesal melakukan perbuatan keji itu. Namun dikarenakan amarah yang memuncak imbas cekcok yang berulang kali, membuatnya gelap mata.

"Saya sangat menyesal, tapi saat itu saya khilaf," sesalnya.

Dia juga mengaku, saat nafas terakhir istrinya ia sempat mendengar permintaan maaf.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved