Berita Lombok
6 Fakta Suami Bunuh Istri di Lombok Timur, Pelaku Pinjam Parang hingga Lari Bersembunyi
Berikut enam fakta pembunuhan yang dilakukan Anwar, dari perselisihan utang hingga berujung pembunuhan terhadap sang istri
TRIBUNLOMBOK.COM LOMBOK TIMUR - Warga Kelurahan Kembang Sari, Kecamatan Selong Lombok Timur digegerkan kasus pembunuhan sadis dilakukan Muhammad Nurul Anwar (30) terhadap istrinya Lilis Sukmawati (29).
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Kamis (20/6/2024) dan akhirnya dapat dibongkar pihak kepolisian setelah melalui serangakain penyelidikan.
Berikut enam fakta pembunuhan yang dilakukan Anwar, dari perselisihan utang hingga berujung pembunuhan terhadap sang istri.
1. Pelaku Pinjam Parang
Kasatreskrim Prolres Lombok Timur, AKP Dharma Yulia Putra mengatakan, sebelum pelakaku menghabisi nyawa istrinya, pelaku sempat meminjam parang ke pada tetangganya yang juga merupakan sang paman pelaku.
Saat meminjam parang, pelaku langsung bergegas pergi kembali ke rumahnya.
Melihat gelagat pelaku yang tak biasa, paman pelaku memberitahu ke pada keluarga korban akan sikap Anwar.
Mendapat informasi itu, kakak korban kemudian mencoba menghubungi korban melalui sambungan telpon, namun tidak kunjung mendapat respon.
Khawatir akan hal tersebut, kakak korban kemudia mencoba menyambangi ke rumahnya. Tibanya di rumah korban, sang kakak Kembali tidak mendapat respon dengan posisi rumah terkunci.
"Dari itu saksi (kaka korban) sempat mendobrak paksa pintu rumah korban dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang dan Luka -luka," ungkap Dharma.
2. Motiv Pembunuhan Karena Terlilit Utang
Dalam keterangannya, Anwar mengaku, belakangan ini ia dan korban sering terlibat cekcok karena masalah piutang.
"Masalah hutang pertama, saya minta tolong untuk dibayarkan namun dijawablah, dia ngomong kalau (hutang) urusan mu bukan urusan saya," ucap Anwar saat dimintai keterangan di Polres Lombok Timur.
Diungkapkan Anwar, ia sempat berhutang pada 41 calon TKI dengan diduga menarik sejumlah uang terlebih dahulu.
Namun karena ada penutupan, 41 calon TKI tersebut gagal diberangkatkan ke negara tujuan.
Karena gagal diberangkatkan, para calon TKI merasa keberatan, dan selalu menagih uang tersebut untuk dikembalikan.
Atas hal tersebut, pelaku mecoba untuk meminta tolong ke pada istrinya untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan oleh calon TKI itu.
"Itu saya minta tolong ke dia (Korban) supaya dibayarkan, tapi selalu nggak mau," katanya.
"Imbasnya saya sempat cekcok, dan keluar kata kata yang menyebutkan orang tua saya sama saja seperti saya, kayak binatang," lanjutnya.
3. Habisi Nyawa Istri di Samping Anak
Anwar mengaku menghabisi istrinya di samping anaknya yang saat itu sedang tertidur lelap.
“Saat itu anak saya sedang tertidur," akunya saat dimintai keterangan
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku kemudian mengantarkan anaknya yang masih berumur 3 tahun itu ke rumah orang tuanya yang berada di Desa Kabar, Kecamatan Sakra Lombok Timur.
4. Kabur ke Rumah Ibu Tiri
Polisi menangkap Anwar saat bersembunyi di rumah ibu tirinya di Dusun Peneh Desa Montong Baan Selatan Kecamatan Sikur pada Jumat (21/6/2024) sekira pukul 00.30 Wita.
Disita pula barang bukti 1 bilah parang, 2 unit handphone, 1 lembar kain warna hitam, baju dan celana serta jaket yang digunakan pelaku saat melakukan pembunuhan.
5. Pelaku Dikenal Pendiam
Pelaku yang diketahui bekerja sebagai pegawai honorer di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur dikenal sebagai orang yang pendiam, dan kerap kali bercanda dengan kalimat yang menyindir kematian.
"Jadi memang dia dikenal pendiam kalau di kantor orang ini (Pelaku), sering dia bilang ajak aku becanda supaya aku tidak membunuh," ucap Kabid Transmigrasi pada Disnakertrans Lombok Timur Raden Bambang W Minardi.
Baca juga: Kabid Disnakertrans Lombok Timur Sebut Sosok Honorer yang Bunuh Istri Dikenal Pendiam
Bambang juga membenarkan jika pelaku merupakan pegawai honorer di instansi Disnakertrans Lotim.
Disampaikan Bambang, pelaku bahkan kerap dipindah tugaskan ke didivisi lain, dikarenakan sering melakukan kegiatan yang melanggar ketentuan instansi.
6. Pelaku Menyesali Perbuatannya
Anwar mengaku menyesal melakukan perbuatan keji itu. Namun dikarenakan amarah yang memuncak imbas cekcok yang berulang kali, membuatnya gelap mata.
"Saya sangat menyesal, tapi saat itu saya khilaf," sesalnya.
Dia juga mengaku, saat nafas terakhir istrinya ia sempat mendengar permintaan maaf.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.