Warga Dompu Temukan Tulang Manusia di Area Tambang, PT STM Beri Klarifikasi

Cindy Elza Principal, Communication PT Sumbawa Timur Mining memberikan klarifikasi. Penemuan tulang belulang terjadi saat pengerjaan pond sediment.

|
Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
Facebook @Mone Sengketa
Potret tulang manusia yang ditemukan di area tambang di dusun Nanga Doro Desa Hu'u. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Baru-baru ini geger di media sosial facebook warga Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan tulang belulang manusia di area tambang.

Dari keterangan facebook Mone Sengketa, dia menduga tulang ini merupakan manusia pertama yang tinggal di Doro Puma dan berpindah ke Dusun Nanga, Doro Desa Hu'u.

"Manusia tertinggi dan terbesar kalau dilihat dari tulang dan giginya," tulis akun tersebut.

Bersamaan dengan tulang juga ditemukan pecahan gerabah perabot rumah tangga di masa lalu.

Respon warganet cukup beragam atas temuan tersebut.

"Perusahaan yang menggali dan merusak "SITUS" itu harus bertanggungjawab," komentar akun Isamil.

"Ini temuan yang luar biasa bernilainya, ini akan mengubah catatan sejarah leluhur kita bila kita bisa teliti asal usulnya," tulis yang lain.

Merespons hal ini, pihak tambang Cindy Elza Principal, Communication PT Sumbawa Timur Mining memberikan klarifikasi.

Dia menjelaskan, penemuan tulang belulang terjadi saat proses pengerjaan pond sediment.

Sejalan dengan prosedur kerja, pihak tambang segera menghentikan pengerjaan pekerjaan tersebut dan memasang pita barikade.

"Berdasarkan data yang kami miliki, lahan tersebut dulunya adalah kebun jagung dan tidak memiliki tanda-tanda adanya makam," jelasnya.

Pihak tambang telah berkoordinasi dengan perangkat Desa Hu'u.

Berdasarkan hasil musyawarah, tulang belulang untuk sementara waktu dibungkus kembali menggunakan kain kafan dan telah kembali dikebumikan di lokasi tersebut, serta dilakukan doa bersama.

Penelitian lebih lanjut oleh tim arkeolog perlu dilakukan untuk mengantisipasi indikasi nilai sejarah atas temuan tersebut.

Pengelolaan selanjutnya atas temuan ini menunggu hasil penelitian dari tim arkeolog.

"Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon agar masyarakat dapat mendukung proses penelitian ini,"tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved