Berita Lombok Timur

UNICEF, UNFPA, hingga GAC Turun Langsung Pantau Program Berani II di Lombok Timur

Tiga lembaga Internasional dari UNFPA, UNICEF, dan GAC turun langsung memantau Program Berani II.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
Pj Bupati Lotim, HM. Juaini Taofik saat menerima tim monitoring program Berani II dari UNFPA, UNICEF, hingga GAC di Kantor Bupati Lotim, Kamis (30/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Tiga lembaga Internasional yang terdiri dari United Nations Population Fund (UNFPA), United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), hingga Global Affairs Canada (GAC) turun langsung memantau Program Berani II.

Tim dari tiga lembaga tersebut didampingi langsung KemenPPA, Bappenas, hingga BKKBN NTB memastikan Program Berani II berjalan di 2 Kecamatan di Lombok Timur, yakni Pringgasela dan Masbagik.

Usai turun memantau, rombongan diterima langsung oleh Pj Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik bertempat di ruang rapat utama kantor bupati, Kamis (30/5/2024).

Sitemui di sela kunjungan, Sub Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kemendagri RI, Reza Pranatama menjelaskan, kedatangan 3 lembaga internasional ke Lotim melakukan kunjungan dalam rangka memperkenalkan Program Berani II.

Baca juga: Tekan Pernikahan Dini di Tingkat Desa, Pemkab Lotim Gandeng Unicef Gelar Program Berani II

"Memang ini sudah resmi di-launching tanggal 14 Mei kemarin, pada hari ini kita bersama leader dari UNFPA, Unicef, dan GAC dari Canada ini silaturahmi untuk lebih dalam memperkenalkan apa itu Program Berani II," ucapnya.

Dijelaskannya, alasan dipilihnya Lotim sebagai lokasi kunjungan dikarenakan sudah ada piloting program rencana dan penganggaran yang terintegrasi kesehatan.

Selain itu, terdapat kegiatan yang beririsan dengan Program Berani II, hingga memudahkan mengimplementasikan program tersebut,.

Program Berani II akan dilaksanakan ditingkat nasional dan daerah, mencangkup 28 kabupaten/kota di 14 provinsi. Termasuk dua kabupaten yang merupakan lokasi intervensi bersama oleh UNFPA, UNICEF dan UN Women, yakni Kabupaten Jember, Jawa Timur dan Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Sementara tujuan pemantauan untuk menunjukkan model Program Berani II,secara menyeluruh. Selain itu, tim juga mendorong inklusivitas, kelompok rentan akan dijangkau, seperti remaja perempuan dengan disabilitas intelektual dalam kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi inklusif disabilitas, atau perempuan dengan disabilitas dan perempuan lanjut usia dalam kegiatan terkait dengan perubahan norma sosial di masyarakat untuk pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan dukungan bagi penyintas.

Pencegahan KBG dan pernikahan anak juga akan menargetkan anak perempuan dan laki-laki yang belajar dan tinggal di pondok pesantren (pesantren dan madrasah) untuk menciptakan pesantren dan madrasah yang memenuhi hak anak, termasuk hak mereka atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.

Diharapkan Program Berani II ini akan menurunkan pernikahan anak di Lotim yang masih tinggi termasuk kematian bayi dan stunting.

Di tempat yang sama, Pj Bupati Lotim, HM. Juaini Taofik menyebutkan, selain program yang berkaitan dengan infrastruktur, yang tidak kalah pentingnya itu adalah pembangunan sumber daya manusia.

"Persoalan stunting, persoalan masih adanya ibu melahirkan yang meninggal dunia, tingkat kematian ibu hamil dan anak. Lalu ada persoalan masih banyak yang menikah di usia anak, itu menjadi perhatian kita," katanya.

Baca juga: Desa Segala Anyar Lombok Tengah Pakai Program My Darling untuk Cegah Stunting dan Pernikahan Dini

"Dan Alhamdulillah Lombok Timur juga bisa menjadi salah satu lokus dari 100 kabupaten lokus Indonesia di bawah Kemendagri dan Bappenas. Dan hari ini kita didatangi oleh salah satu penyuplai dana kita dari UNFPA, UNICEF dan GAC," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved