Berita Lombok Timur
103 Pendaki Gunung Rinjani Dipulangkan Saat Sampai di Pos 2 Sembalun Gara-gara Tidak Punya Simaksi
Tampak di Pos 2 pendaki yang sudah tiba membawa perlengkapan pendakian diminta putar balik oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR)
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sebanyak 103 pendaki yang melakujan pendakian di Gunung Rinjani Lombok Timur dipulangkan lantaran tidak memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).
Vide pemulangan ratusan pendaki ini juga sempat viral di sosial media Instagram yang diunggah oleh @rinjanisamalasindonesia dalam video berdurasi 00,59 detik.
Tampak di Pos 2 pendaki yang sudah tiba membawa perlengkapan pendakian diminta putar balik oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).
Kepala BTNGR Dedy Asriady membenarkan adanya 103 pendaki yang diminta turun karena tidak memiliki Simaksi.
Dikatakannya, kejadian tersebut terjadi pada Minggu 14 April 2024 lalu.
Baca juga: VIRAL Video Nenek Mendaki Gunung Rinjani, Penjelasan BTNGR: Naik untuk Ritual Keagamaan
"Benar. Jadi seluruh pendaki itu tidak punya tiket. Jadi, selama tidak punya tiket ya kita minta turun," ucap Dedy saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024).
Dedy menjelaskan, 103 pendaki yang diminta turun itu berasal dari luar pulau Lombok mereka merupakan korban penipuan open trip (OT) yang berasal dari pulau Jawa.
"Kita sebenarnya kasian ya karena mereka tertipu. Ya, ini jadi pembelajaran buat semua agar hati-hati memilih OT. Kita coba berkoordinasi dengan petugas akan memburu siapa jasa OT-nya," tegas Dedy.
Dikatakan Dedy, pada prinsipnya pendakian Rinjani menggunakan kuota dan menggunakan sistem ticketing yang dipesan secata online.
Apapun alasannya kata Dedy jika pendaki tidak kebagian kuota maka akan diminta turun.
Baca juga: Wamen LHK Alue Dohong Ikuti Hari Bakti Rimbawan ke-41, Tanam Pohon Kelicung di Rinjani
"Jadi memang tiga jalur pendakian Torean, Senaru, dan Sembalun itu setelah lebaran kemarin sudah full kuotanya. Jadi kalau ke sana tidak ada tiket tidak bisa naik," tegasnya.
Dedy memberikan arahan bagi pendaki yang tidak kebagian tiket di tiga jalur populer bisa mengambil jalur alternatif lain di jalur Timbanuh, Aik Berik dan jalur Tete Batu.
"Yang perlu dan penting bagi calon pengunjung pendakian Rinjani pendakian di Rinjani menggunakan tiket online melalui aplikasi eRinjani. Pendakian di Rinjani menggunakan kuota harian sebanyak 700 orang di 6 jalur," tegas Dedy.
Dedy mengatakan khusus tiga jalur pendakian Senaru, Sembalun dan Torean selalu ramai.
Bagi calon pendaki lokal (WNI) harus boleh mengakses tiket sendiri atau menggunakan tracking organizer (TO) atau open trip (OP).
"Pendaki mancanegara wajib menggunakan jasa TO. Setiap calon pendaki baik sendiri atau menggunakan jasa TO atau OT, wajib memastikan tiketnya sebelum berangkat atau mendaki ataupun perlengkapan pendakian," demikian Dedy.
(*)
| Dituduh Selingkuh, Oknum Guru Madrasah di Lombok Timur Dilaporkan ke Polisi |
|
|---|
| Dorong Pemerintahan Solid dan Profesional, Bupati Lombok Timur Mutasi 170 ASN |
|
|---|
| TPS3R di Lombok Barat Berubah Jadi Sekretariat Kopdes, DLH Sebut Tak Tahu |
|
|---|
| Mobil Mogok di Pusuk Sembalun, 12 Wisatawan Dievakuasi karena Kedinginan |
|
|---|
| UPPA Lombok Timur Minta Pihak Sekolah Tak Mengeluarkan 2 Anak Viral yang Komentari MBG |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.