Ramadhan

Hilal Awal Puasa Ramadhan 2024 Tak Tampak Dilihat dari Mataram Hari Ini

Berdasarkan hasil pantauan hilal di Mataram dari pukul 17.00-18.35 WITA, ketinggian hilal masih di angka 0,5 derajat

|
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Mataram dan Kemenag NTB melakukan rukyatul Hilal 1 Ramadhan 1445 H di pantai Loang Baloq, Minggu (10/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK. COM, MATARAM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Mataram dan Kemenag NTB melakukan rukyatul Hilal 1 Ramadhan 1445 H di pantai Loang Baloq, Minggu (10/3/2024).

Berdasarkan hasil pantauan BMKG dari pukul 17.00-18.35 WITA, ketinggian hilal masih di angka 0,5 derajat.

Kepala BMKG Kota Mataram Ardhianto Septhiadi menjelaskan dari perhitungan hisabnya, 0,5 belum memenuhi syarat untuk 1 Ramadhan.

Artinya ketinggian hilal tersebut belum memenuhi syarat masuk bulan Ramadhan.

Baca juga: Puasa Ramadhan 1445 H Mulai 11 atau 12 Maret 2024? Simak Hasil Sidang Isbat Hari Ini

"Syaratnya 3 derajat," jelas Ardhi.

Dia menyebut, bulan Syakban 1445 H akan genap menjadi 30 hari sampai Senin 11 Maret 2024.

Ardhi mengatakan, pihak terkait akan kembali pemantauan hilal pada Senin (11/3/2024) pada pukul yang sama 17.00-18.35 WITA dengan intensi pengamatan 10 menit.

Dia memastikan ketinggian hilal untuk Senin 11 Maret 2024 dipastikan sudah di angka 10 derajat atau sudah melebihi hisab penetapan 1 Ramadhan.

Selain itu informasi dari pemantauan hilal dari BMKG se Indonesia hilal di 32 titik di seluruh Indonesia hasilnya masih sama, masih do bawah syarat.

Baca juga: 134 Titik Pemantauan Hilal Awal Puasa Ramadhan 2024, Cek Lokasinya

Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag NTB Azharuddin, menyampaikan dengan hasil hitungan belum memenuhi standar, artinya 1 Ramadhan akan jatuh pada Selasa (12/3/2024).

Azharuddin berpesan meskipun besok sebagian umat muslim sudah berpuasa agar tidak menjadi pemicu perbedaan yang berujung pada hilangnya persatuan.

"Tetap menghargai perbedaan," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved