Berita Lombok Utara
Pro-Kontra One Gate System di Gili Tramena: Antara Harapan Pelestarian dan Over Capacity
Upaya Pemda KLU menerapkan one gate system bagi para wisatawan yang masuk ke Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air) saat ini tak bisa terwujud.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerapkan one gate system bagi para wisatawan yang masuk ke Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air) saat ini tak bisa terwujud maksimal.
Hal ini dikarenakan one gate system sendiri rupanya mempunyai pro dan kontra dikalangan para wisatawan hingga pelaku wisata yang ada di gili.
Bahkan, keseriusan Pemda KLU dalam menerapkan one gate system ini sebelumnya telah masuk pada upaya kajian dengan bersurat langsung ke pemerintah pusat.
Baca juga: Dewan Usulkan Hapus UPTD Gili Tramena, Pemprov NTB Ngotot Pertahankan
"Sebelumnya kami sudah bersurat dan meminta pusat untuk melakukan kajian terkait dengan optimalisasi maupun membuat kajian terkait daya tampung gili," ucap Wakil Bupati KLU, Danny Karter Febrianto, setelah dikonfirmasi, Jumat (26/1/2024).
Disebutkannya, Gili Tramena sendiri merupakan kawasan wisata alam yang sudah sepatutnya dilestarikan. Maka dari itu penerapan one gate system adalah upaya Pemda KLU melestarikan Gili Tramena yang saat ini menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.
"Ini (Gili Tramena) alami dengan keindahan lautnya, keindahan pantainya, keindahan alamnya tentu kita agak hati-hati tentang bagaimana orang yang masuk ke sana dengan jumlahnya berapa supaya jangan jadi over capacity," katanya.
Dari kajian Pemda KLU sendiri, didapatkan fakta bahwa di kawasan Gili Trawangan dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan wisatawan yang cukup signifikan.
"Sehingga ketika sudah over capacity di kawasan wisata alam ini akan merusak ekosistem alam dan yang biasanya yang kita harapkan umurnya panjang bisa menjadi pendek," sebutnya.
"Wisata alam ini, 10 tahun atau 20 tahun ke depan, apa iya masih sama indahnya ketika kita melakukan eksploitasi yang terlalu berlebihan," lanjutnya.
Hingga inisiasi diberlakukannya one gate system tidak lain adalah untuk menyelamatkan kawasan Gili Tramena sendiri.
Baca juga: One Gate System Gili Tramena Tetap Bakal Berlaku, Bupati KLU: Jalan Sejahterakan Masyarakat
Caranya, wisatawan yang masuk di sana diskrining hingga jangan sampai membawa apa saja yang bisa merusak gili, bukan hanya soal alam, namun soal sosial budaya yang ada di sana.
"Jadi bagaimana pemeriksaan terkait dengan visanya, lama stay-nya di Indonesia dan sebagainya, agak ketatlah saya menginisiasi one get sistem." katanya.
"Ini kawasan yang indah kawasan strategis kita, yang kita ingin kalau berbicara kenyamanan ketika orang yang masuk ke sana niatnya memang berlibur, bukan mohon maaf saya katakan narkoba sangat banyak sekali juga itu kan tidak memberikan kenyamanan. Cuman memang pro dan kontra terkait dengan one gate sistem dengan berbagai pihak lah ya sehingga agak sulit kita lakukan," tutup Danny.
(*)
Asiknya Trip di Gili Tramena Bersama Kapal Cepat Maruti Group Wonderlust Glory Prime |
![]() |
---|
Dewan Usulkan Hapus UPTD Gili Tramena, Pemprov NTB Ngotot Pertahankan |
![]() |
---|
Tim UPTD Gili Tramena Cek Sejumlah Lahan Pemprov NTB di Gili Trawangan yang Bermasalah |
![]() |
---|
OGS Dinilai Bikin Sepi Tamu Gili Tramena, Bupati: Ini Jalan Kita Sejahterakan Rakyat |
![]() |
---|
One Gate System Gili Tramena Tetap Bakal Berlaku, Bupati KLU: Jalan Sejahterakan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.