Berita Lombok Timur
Tingkat Pengangguran Terbuka di Lombok Timur Diklaim Turun 1,31 Persen Dalam 3 Tahun
Jumlah angkatan kerja di Lombok Timur tahun 2022 sebesar 633 ribu, sedang angka penganggurannya sebanyak 151 ribu
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur mencatat angka pengangguran terbuka di Kabupaten Lombok Timur menurun dalam kurun waktu tiga tahun.
Dari tahun 2020, angka pengangguran terbuka di Lombok Timur sebanyak 4,17 persen dari total jumlah penduduk.
Tahun 2021 angka pengangguran terbuka menurun hingga mencapai 2,79, atau turun setara 1,31 persen.
Kepala Disnakertrans Lombok Timur, M. Khairi mengatakan jumlah angkatan kerja tahun 2022 sebesar 633 ribu, sedang angka penganggurannya sebanyak 151 ribu.
Baca juga: APHT Lombok Timur Diproyeksikan Serap 3 Ribu Tenaga Kerja untuk Tekan Angka Pengangguran
Ditegaskan Khairi, Disnakertrans selama ini mengoptimalkan anggaran pusat maupun daerah dalam menurunkan angka pengangguran.
"Kita selama ini peduli tentang apapun dari sumber biaya, dan salah satunya kami di Disnakertrans diberikan dana kemarin Rp1,5 miliar dari bantalan sosial dari pusat," ucap Khairi menjawab TribunLombok.com, Selasa (21/11/2023).
Disnakertrans mengoptimalkannya dalam bentuk pelatihan dan juga pengadaan alat bagi masyarakat yang usai melaksanakan pelatihan.
"Artinya selesai pelatihan kita berikan alat, seperti jika ikut pelatihanmenjahit misalnya selesai latihan dikasih mesin jahit, latihan boga selesai pelatihan di berikan alat boga, pelatihan tata rias selesainya diberikan tata rias, dan lainnya," katanya.
Hal ini diperuntukkan agar ilmu dari pelatihan langsung bisa dipraktikkan untuk membuka lapangan kerja mandiri.
Khairi yakin tahun 2023 ini angka pengangguran terbuka di Lombok Timur bisa turun lagi.
Baca juga: Capaian Kinerja Disnakertrans NTB 2022: Tekan Angka Pengangguran, Terima Dua Penghargaan Nasional
Alasannya, ada tambahan dana pelatihan sejumlah Rp500 juta dari dana DBHCHT.
"Anggaran bantalan sosial tahun 2022 terbukti dioptimalkan dengan banyak dari peserta pelatihan tidak nganggur lagi, selesai dia praktik semisal tata boga dia bisa buat kue-kue yang beraneka ragam rasa rupa," katanya.
"Tahun 2023 kami juga lakukan hal serupa, mudah-mudahan alumni-alumni nya pun tidak mengganggur," sambungnya.
Khairi mengingatkan lulusan SMA/SMK sederajat untuk mengubah persepsi bahwa negara ini tidak memastikan sekolah untuk menerima masyarakat bekerja.
Artinya, kata dia, negara menyiapkan sekolah bagi setiap warga negara untuk mengais ilmu pengetahuan dan keterampilan.
"Modal itu nanti mereka miliki untuk membentengi diri agar tidak jadi pengangguran, mereka ciptakan ide, inovasi, dan terus berkreasi supaya tidak dikategorikan menjadi nganggur," tegasnya.
Apalagi kata dia, banyak masyarakat yang mengkonotasikan bekerja harus selalu di dalam instansi pemerintahan.
"Kalau dikonotasikan tidak menganggur itu masuk ke instansi pemerintah sangat sempit sekali karena bekerja tidak mesti di instansi, karena bekerja di swasta, inisiatif sendiri ya juga diharapkan sehingga SMK ada istilah Bursa Keterampilan Khusus (BKK) untuk alumni alumni SMK, begitu selesai SMK mereka bisa berinisiatif membuka lapangan pekerjaan," tutupnya.
(*)
Nasib Ribuan Tenaga Honorer di Lombok Timur Via Skema PPPK Paruh Waktu Belum Jelas |
![]() |
---|
Mayat Pria di Lombok Timur Ditemukan Tergantung, Terakhir Dilihat 3 Hari Lalu |
![]() |
---|
73 Tenaga Honorer Lombok Timur Belum Input Data PPPK Paruh Waktu, Terkendala SKCK |
![]() |
---|
Bocah di Lombok Timur Luka Parah Diserang Anjing Liar, Pemdes Diminta Bertindak |
![]() |
---|
Bocah 9 Tahun di Desa Terara Lombok Timur Diserang Dua Anjing Liar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.