Pilpres 2024

Sosok Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus: Purnawirawan TNI AU, Eks Kepala Basarnas

Muhammad Syaugi Alaydrus resmi ditunjuk menjadi kapten Timnas AMIN atau Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar

Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti
Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat pengumuman struktur tim pemenangan AMIN di Jakarta, Selasa (14/11/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Simak inilah sosok Muhammad Syaugi Alaydrus.

Muhammad Syaugi Alaydrus resmi ditunjuk menjadi kapten Timnas AMIN atau Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

Penunjukkan itu diumumkan Selasa (14/11/2023) di Jakarta.

Adapun posisi Co Kapten diisi Sudirman Said, Thomas Trikasih Lembong, Al Muzzammil Yusuf, Nihayatul Wafiroh, Azrul tanjung.

Nasirul Mahasim Nursalim, Leontinus Alpha Edison, Yusuf Muhammad Martak, Ki Anom Suroto, Jumhur Hidayat, Gus Maksum Langitan, dan Suyoto.

Baca juga: Tanggapan Anies Baswedan Soal Siapa Kapten Timnas Amin: Ini Avengers, Heronya Ada Banyak

Selanjutnya Sekretaris Novita Dewi dan Bendahara Umum Gede Widiade serta Tim Hukum Nasional, Ari Yusuf Amir.

"Kami menganalogikan Timnas ini seperti squad dalam sepak bola dan berharap kerja bersama di sini nanti akan bisa terwujud dengan baik," jelas Anies, seperti dikutip dari Tribunnews.

Syaugi tercatat merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI AU dan pernah menjabat sebagai Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) 2017-2019.

"Beliau juga punya riwayat peraih Adhi Makayasa tahun 1984, peraih Anugerah Bintang Dharma, dan Beliau adalah seorang pilot jet tempur F-16 dengan rekam jejak 4.000 jam terbang. Dan Beliau pernah menjadi Kepala Basarnas. Jadi, ini adalah Top Gun kita," jelas Anies.

Baca juga: Muhaimin Cerita Awal Mula Ditawari Surya Paloh Jadi Cawapres Berduet dengan Anies Baswedan

Syaugi pernah menjadi pilot jet tempur F-16 dengan kemampuan terbang mencapai 4.000 jam.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan perjalanan hingga ke titik ini tidak mudah.

Namun, Anies menyebut untuk sampai hingga ke titik penetapan sebagai capres dan cawapres, pihaknya tidak melalui proses instan, potong kompas, atau potong konstitusi.

"Tapi kami lakukan kerja keras secara kolosal dengan melibatkan ribuan, bahkan jutaan orang di sini. Makanya, kalau ditanya siapa kapten nasional, saya selalu jawab ada di desa-desa, di komplek-komplek, karena mereka ada di garda terdepan untuk menjangkau ke depannya," jelasnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved