IAIH Pancor Dukung Program Ganjar Pranowo Soal Penyediaan Layanan Kesehatan Mental di Kampus

Ganjar Pranowo disebut calon pemimpin yang merespons keinginan IAIH Pancor

Dok.Istimewa
Calon Presiden Ganjar Pranowo (tengah) saat bertemu TGB HM Zainul Majdi di Musala Al Abror, Ponpes NWDI, Lombok Timur, Minggu (18/6/2023). Ganjar Pranowo disebut calon pemimpin yang merespons keinginan IAIH Pancor. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Wakil Rektor III Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor Abdul Hayi Akrom menyambut baik keinginan Ganjar Pranowo untuk mengadakan layanan mental health di kampus.

Kesehatan mental anak muda menjadi isu utama menuju Indonesia Emas 2045.

Ganjar mengungkap soal kesehatan mental di kampus saat diskusi bersama mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang tergabung dalam perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di Universitas dr Soetomo, Surabaya.

"Kami sebenarnya sudah ada layanan untuk bimbingan konseling, kebetulan launching-nya bulan September kemarin di pendopo Bupati," ucap Abdul Hayi menjawab TribunLombok.com, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Ganjar Pranowo-Mahfud MD Latihan Debat Capres-Cawapres Bareng TPN

Dia mengungkap fakta tekanan psikologi mahasiswa IAIH Pancor yang datang dari internal kampus maupun pribadi.

"Karena bagaimanapun satu sisi ya mungkin latar belakang kemunculan stres dan sebagainya itu banyak, tapi syukur-syukur sedikit yang datang dari kampus," katanya.

Maka kampus bertugas menciptakan lingkungan yang nyaman dengan layanan kesehatan mental.

Mekanismenya, jelas Hayi, para mahasiswa atau mahasiswi mengadu setiap persoalan yang dihadapinya untuk diberi pendampingan.

Dengan begitu juga akan memberikan pengaruh besar terhadap minat untuk melanjutkan studi di kampus.

Baca juga: Klarifikasi Ketua Forum Kades Loteng Usai Ikut Sosialisasi Caleg dan Deklarasi Ganjar Mahfud

"Jadi kami terus rapat dengan teman-teman LPM (Lembaga Penjamin Mutu) dalam rangka meningkatkan satu kinerja di konteks akademik terutama semua muara kesibukan ini kan sebenarnya arahnya ujung-ujungnya adalah ke mahasiswa," jelasnya.

Hayi menilai, Ganjar Pranowo merupakan calon pemimpin yang merespons keinginan IAIH Pancor.

"Katena bagi saya satu pasangan yang berani ke kampus itu sesuatu yang luar biasa. Saya kira karena dalam konteks sejarah perpolitikan kita itu tidak banyak pemimpin yang berani masuk kampus," katanya.

"Kita tahu bahwa kampus ini menjadi satu elemen dari kelompok elit terpelajar. Saya kira ketika satu pasangan itu mau masuk ke kampus mau mendengarkan keluhan kampus dan narasi kampus itu satu nilai positif bagi calon pemimpin," tegasnya.

Dia menilai harus ada kolaborasi antara pemerintah dengan kelompok kelompok intelektual.

Presiden Mahasiswa IAIH Pancor, Abdul Kadir Jaelani mengatakan layanan mental health di kampus merupakan bentuk pengoptimalan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini.

"Karena disampaikan oleh Pak Ganjar tersebut bahwa kita ini akan menghadapi 2045 atau Indonesia Emas, jangan sampai populasi remaja yang produktif itu menjadi bumerang menjadi beban ketergantungan untuk negara, maka perlu memang adanya layanan mental ini," imbuhnya.

Mahasiswa membutuhkan perhatian bukan hanya dari kalangan civitas akademik namun juga dari pemerintah sendiri.

Dia menginginkan apa yang disampaikan Ganjar di depan mahasiswa itu harus dibuktikan.

"Jangan hanya janji, berikan bukti gitu. Kita sudah lelah dengan janji-janji para orang-orang yang ingin menduduki posisi strategis ini," tegasnya.

Sekarang ini, kata dia, kesehatan mental di kampus sangat-sangat urgen.

Mahasiswa pengidap kecemasan berlebih baik itu tekanan dari internal kampus maupun internal dirinya itu sangat kuat.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sudah Cek Kesehatan, Bersiap Daftar ke KPU Bareng Mahfud MD Kamis Ini

Hal tersebut sangat berbahaya, bahkan sampai merenggut nyawa, dan rata-rata yang mengalami itu adalah pararemaja.

"Kendala mereka ini kan nggak mau cerita masalahnya apa, kemudian yang diidap yang dirasakan itu apa sehingga mereka cenderung memendam masalah terutama yang perempuan itu," sebutnya.

"Maka dari itu adanya layanan mental di kampus ini untuk mahasiswa sangat berdampak baik," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved