Pilpres 2024

Air Mata Goenawan Mohamad Tumpah Saat Ungkap Kekecewaan terhadap Jokowi

Kekecewaan itu disampaikan Goenawan di acara Rosi yang bertajuk "Rakyat Percaya Siapa: Jokowi, Ketua MK atau Gibran" di Kompas TV.

Editor: Dion DB Putra
DOK KOMPAS TV
Goenawan Mohamad berkaca-kaca saat berbicara di acara Rosi yang bertajuk Rakyat Percaya Siapa: Jokowi, Ketua MK atau Gibran di Kompas TV yang dilansir pada Jumat (3/11/2023). 

"Pak Jokowi ini tanya, 'Saya harus kerjakan apa?' Gembira kan Eri, karena (Jokowi dianggap) mendengar (keresahan masyarakat)," ungkap Goenawan.

"Kata Erry, "Gini aja Pak, kalau nanti MK sudah memutuskan, bahwa Gibran lolos, bapak beritahu Gibran jangan maju, kamu kembali aja ke Solo dan tetap kembali ke PDIP"," lanjutnya.

Saat itu, Presiden Jokowi memberi respons yang positif terhadap saran dari Erry. Berdasarkan sikap Jokowi ketika itu, Erry merasa lega karena sarannya didengar dan akan ditindaklanjuti oleh presiden.

"Setelah itu enggak ada pernyataan soal itu. Karena itu dusta ya," kata Goenawan.

Kenyataannya, Gibran justru memanfaatkan putusan MK yang kontroversial itu untuk mendaftar sebagai Cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.

"Lalu siapa yang bisa kita percaya. KPK tidak bisa dipercaya lagi. MK tidak bisa dipercaya lagi. Presiden yang kita sayangi tidak bisa dipercaya lagi. Lalu siapa? Itu krisis yang serius," ungkapnya.

Pendiri Komunitas Salihara itu pun menilai ada potensi krisis yang lebih serius jika nantinya terjadi konflik di Pemilu 2024, sementara tidak ada wasit yang dapat dipercaya.

"Sekarang bisa kah kita percaya kepada wasit yang dipercaya pemerintah? Kalau enggak ada wasit, (permainan) sepak bola saja bertengkar, apalagi ini," katanya.

"Apakah itu tidak merusak? Tidak menyebabkan generasi muda yang ingin berpolitik mengatakan bahwa politik itu tipu menipu, bukan pengabdian," tambahnya.

Goenawan benar-benar kecewa. Kekecewaan itu terkait sikap presiden yang dinilainya ingin memperpanjang masa kekuasaan dengan mendorong Gibran sebagai Cawapres. Padahal, mulanya Goenawan sudah merasa senang saat presiden tidak meneruskan wacana perpanjangan jabatan.

"Saya terakhir itu, saya kan (merasa) sangat gembira, bahwa Pak Jokowi tidak mencalonkan di term ketiga," ujar Goenawan.

Goenawan menyebut, dalam sejarah politik dunia, Presiden Amerika Serikat pertama, George Washington memilih untuk tidak melanjutkan pemerintahan hingga periode ketiga.

Langkah tersebut, menurut dia, ikut mempengaruhi kondisi sistem politik di Amerika yang terawat hingga saat ini.

Namun, ia menyesalkan Presiden Jokowi justru melakukan berbagai cara untuk memperpanjang kekuasaannya, termasuk dengan menggunakan anak sulungnya.

Gibran yang semula tidak memenuhi syarat sebagai Capres atau pun Cawapres karena usianya yang masih 36 tahun itu, bisa melenggang maju usai Mahkamah Konstitusi yang diketuai ipar Jokowi mengubah persyaratan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved