Pilpres 2024

Rocky Gerung Nilai Gibran Tak Cocok Dibandingkan dengan Sutan Sjahrir

Rocky menilai alasan Airlangga memilih Gibran jadi Cawapres Prabowo tak cocok dengan analogi Sutan Sjahrir kala ditunjuk Soekarno jadi perdana menteri

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Rocky Gerung dalam diskusi 'Masa Depan Demokrasi' di Kota Mataram, Sabtu (21/10/2023). Rocky menilai alasan Airlangga memilih Gibran jadi Cawapres Prabowo tak cocok dengan analogi Sutan Sjahrir kala ditunjuk Soekarno jadi perdana menteri. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Rocky Gerung mengomentari pidato Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat pengumuman mengusung Prabwoo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Menurut Rocky, Sutan Sjahrir yang di usia 36 tahun ditunjuk Soekarno jadi perdana menteri karena alasan pengalaman.

"Sutan Syahrir menjadi perdana menteri setelah paham dengan bahaya bangsa ini," kata Rocky, Sabtu (21/10/2023) dalam diskusi 'Masa Depan Demokrasi' di Kota Mataram.

Rocky menilai alasan Airlangga memilih Gibran sebagai cawapres yang akan mendampingi Prabowo di Koalisi Indonesia Bersatu tak cocok dengan analogi Sutan Sjahrir.

Baca juga: Rocky Gerung Apresiasi Presiden Jokowi yang Menanggapi Kritikannya secara Santai

"Sutan Syahrir mempertahankan bangsa ini dengan berpidato di PBB (Persatuan Bangsa Bangsa), apakah nanti Gibran akan pidato di PBB, bahkan moyangnya pun tidak pernah," kata Rocky Gerung.

Rocky menyinggung soal revolusi mental, yang pernah digaungkan Presiden Joko Widodo.

Revolusi mental yang diharapkan selama ini adalah bagaimana membangun pola pikir yang memberikan ide dan gagasan.

Baca juga: Pembelaan Rocky Gerung yang Dinilai Hina Jokowi Soal Proyek IKN

"Berbicara soal revolusi mental DNA nya adalah education (pendidikan), bukan justru membangun infrastruktur," kata RG.

Dia menambahkan, sistem demokrasi saat ini adalah akar persoalan yang dihadapi bangsa.

Sehingga yang pertama harus dilakukan adalah perbaikan pola pikir.

"Bangsa ini pernah diaktifkan dengan ide dan gagasan," tutup Rocky.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved