Kasus Upeti Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo Seharusnya Sudah Tiba di Indonesia pada 1 Oktober 2023

Yasin Limpo yang seharusnya sudah balik ke Indonesia sejak 1 Oktober, hingga kemarin tidak diketahui keberadaannya karena putus kontak.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan ke NTB, Sabtu (12/8/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Kabar beredar mengejutkan tentang keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo seusai rumah dinasnya digeledah KPK dengan temuan uang cash Rp 30 miliar dan 112 senjata api.

Yasin Limpo yang seharusnya sudah balik ke Indonesia sejak 1 Oktober, hingga kemarin tidak diketahui keberadaannya karena putus kontak.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Panen Padi di Lombok Barat, Ingatkan Ancaman EL Nino

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Minta Agar Rencana Pemeriksaannya Oleh KPK Tak Dikaitkan dengan Politik

Seperti diketahui, penggeledahan di rumah dinas menteri pertanian dilakukan saat Syahrul Yasin Limpo sedanf berada di luar negeri.

Berdasarkan data perlintasan dan kerja sama antarnegara, Syahrul terakhir terdeteksi berada di Roma, Italia.

Berdasarkan data Imigrasi, Syahrul meninggalkan Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 24 September 2023. Ketika itu, Syahrul menumpangi pesawat Qatar Airways menuju Roma dengan transit di Doha, Qatar.

Syahrul semestinya terbang meninggalkan Eropa pada 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober 2023.

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim menyatakan, Syahrul Limpo belum termonitor masuk ke wilayah Indonesia hingga Selasa kemarin. "(Menteri Syahrul) belum masuk ke Indonesia," kata Silmy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Silmy mengungkapkan, Syahrul semestinya terbang meninggalkan Eropa pada 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober 2023. "Tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia," kata Silmy.

Silmy pun mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena Syahrul belum dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh KPK. "Saya membatasi diri sesuai dengan tugas fungsi kita, ya kan, karena itu ada kewenangan di KPK," kata dia.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi juga mengaku kehilangan kabar atau lost contact dengan Syahrul. "Betul. Jadi sampai hari ini (kemarin) kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak menteri sampai hari ini," ujar Harvick.

Wamentan mengatakan, Syahrul Limpo dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Sabtu (30/9/2023) atau Minggu (1/10/2023). Namun hingga saat ini, keberadaan Menteri Syahrul belum diketahui.

"(Seharusnya) Sabtu sudah kembali. Sabtu (pekan) kemarin. Sabtu atau Minggu harusnya udah kembali," ujar Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10/2023).

Menteri Syahrul diketahui ini berada di luar negeri selama sepekan terakhir dalam rangka kunjungan kerja. Menurut jadwal, politikus Partai NasDem itu melakukan kunjungan kerja ke dua negara, yakni Italia dan Spanyol.

Dia menambahkan, informasi terakhir yang diterimanya mengungkapkan, Syahrul berada di Spanyol. Saat itu, Menteri Syahrul bersama dengan sejumlah pejabat eselon Kementerian Pertanian. Akan tetapi, lanjut Harvick, rombongan pejabat eselon Kementan itu terpisah dengan Menteri Syahrul.

"Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri, dan ada beberapa staf," tutur Harvick.

"Kembali ke Tanah Air-nya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," lanjutnya.

Saat ditanya dugaan Menteri Syahrul kabur untuk menghindari kasus yang sedang ditangani oleh KPK, Harvick menjawab tidak. "Wah insya Allah sih enggak ya. Mudah-mudahan Kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah," tutur Harvick.

Dia menambahkan, terakhir kali berkomunikasi dengan Syahrul sebelum acara kunjungan ke Spanyol. Namun kini, dia mengaku tidak tahu keberadaannya. "Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya. Belum. Belum ada kontak sama sekali," ungkapnya.

"Kelihatannya pemerintah, tentu instansi yang bertanggung jawab sama hal ini sudah mungkin sudah mulai mencari posisi keberadaan Pak Menteri kita," tutur Harvick.

Presiden Jokowi disebut sudah mengetahui bahwa Mentan Syahrul menghilang.

"Sudah, sudah tahu kalau Pak Presiden (soal Mentan). Terus juga kawan-kawan di Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet juga sudah tahu," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas membahas El Nino di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Meski demikian, menurut Harvick, dalam rapat pada Selasa siang, Presiden Jokowi tidak menanyakan perihal Mentan Syahrul. Presiden juga tidak memberi arahan untuk mencari keberadaannya. "(Presiden) tidak menanyakan itu. Belum (belum ada arahan mencari)," ucap Harvick.

Saat ditanya lebih lanjut apakah pihak Kementerian Pertanian akan melaporkan kehilangan Syahrul, Harvick menyatakan belum akan melakukan tindakan. Sebab, menurut dia, status hukum atas Syahrul belum jelas
meski namanya terseret dugaan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK.

Saat ini, Kementerian Pertanian masih menunggu arahan Presiden Jokowi. "Kan masih belum jelas juga kan dari status di hukum dan sebagainya kan belum ada juga. Menunggu arahan Pak Presiden pasti," tutur Harvick. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved