Studium Generale IAIH NW Lotim Bahas Peningkatan Kompetensi Diri untuk Hadapi Era Civil Society 5.0

Kuliah umum IAIH NW Lotim ini menjadi langkah awal memulai semester ganjil Tahun Akademik 2023/2024

ISTIMEWA
Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan Lombok Timur menggelar Studium Generale di Aula Majlis Dakwah Hamzanwadi II Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Selasa (03/09/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan Lombok Timur menggelar Studium Generale di Aula Majlis Dakwah Hamzanwadi II Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Selasa (03/09/2023).

Kuliah umum ini menjadi langkah awal untuk memulai perkuliahan semester ganjil Tahun Akademik 2023/2024.

Sejumlah Profesor mengikuti Studium Generale di IAIH NW Lotim antara lain Guru Besar dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur Prof. H Kojin, Agus Zaenal Fitri dan H Teguh.

Rektor IAIH NW Lotim KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, dalam sambutannya mengungkapkan perlunya meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi era civil society 5.0.

"Yang harus kita miliki di era sekarang ini adalah kecerdasan spritual, kecerdasan intlektual dan kecerdasan digital," tegasnya.

Baca juga: 66 Mahasiswa KPI Fakultas Dakwah IAIH NW Mengikuti PKL di 10 Media Berita

Kojin dalam paparan materinya yang mengangkat tema 'Turats Sebagai Warisan Abadi bagi Setiap Generasi'.

Menurutnya, Turats adalah Peninggalan yang bermanfaat ilmu/harta dari generasi pendahulu.

"Peninggalan berupa ilmu dan ini peninggalan abadi," ucapnya.

"Gunakan waktunya sebaik-baiknya. Jangan hanya makan dan tidur. Jadikan waktumu untuk ilmumu bertambah.Itulah yang namanya santri benaran," ujarnya.

Kojin mengatakan, yang harus dilakukan generasi tetap membaca berkali-kali karena akan menemukan kemulian.

Baca juga: Wagub NTB Minta Lulusan IAIH NWDI Tampil Kompetitif dan Melek Teknologi

Setelah itu, harus menulis agar bisa menjadi peninggalan.

"Tapi, harus diingat semakin tinggi ilmu seseorang makan semakin tinggi adab dan akhlaqnya. Peganglah filsafat padi, semakin berbuah semakin merunduk," pungkasnya.

Agus Zaenal Fitri, menerangkan ilmu itu bukan di laptop akan tetapi ilmu itu ada dalam hati, maka harus kita bersungguh-sungguh karena kesuksesan milik orang-orang yang bersungguh-sunguh dalam menuntut ilmu.

Penggunaan media digital telah memberikan kontribusi munculnya ruang publik baru di mana banyak muslim yang berbicara Agama Islam.

"Kajian Turats akan lebih dinamis namun salah satu tantangan berdakwah yang dihadapi saat ini adalah masalah penguasaan teknologi digital," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved