Pilpres 2024

Prabowo Subianto Acungkan Jempol Soal Wacana Berduet dengan Ganjar Pranowo

Prabowo mengacungkan jempol seraya mengatakan dirinya sangat terbuka kepada siapa saja yang memenuhi kriteria sebagai Cawapres.

Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR KOMPAS TV
Prabowo Subianto mengacungkan jempol di hadapan para wartawan, Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto memberikan respons soal wacana dirinya berpasangan dengan Capres Ganjar Pranowo.

Di hadapan wartawan, Prabowo mengacungkan jempol seraya mengatakan dirinya sangat terbuka kepada siapa saja yang memenuhi kriteria sebagai Cawapres.

Baca juga: TGB Optimis Popularitas Ganjar Pranowo Bisa Kalahkan Prabowo

Baca juga: Megawat Heran dan Bingung Ada Wacana GanjarJadi Cawapres Berduet dengan Prabowo

Syaratnya, kata Prabowo, sosok tersebut mampu memperjuangkan Indonesia menjadi negara yang maju.

Hal ini dikatakan Prabowo sesaat setelah menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2023).

"(Dengan siapa saja) Semua oke, yang penting Indonesia Maju," kata Prabowo dikutip dari Kompas TV.

Pernyataan itu diungkapkan Prabowo dari balik jendela mobil saat dirinya hendak beranjak meninggalkan lokasi kegiatan.

Ia juga terlihat mengacungkan jempol saat nama Ganjar disebut sebagai sosok yang cocok mendampinginya. Tidak dijelaskan secara detail apa maksud acungan jempol Prabowo itu. Pasalnya, Prabowo terlihat sedang bergegas meninggalkan lokasi.

Wacana duet Prabowo dengan Ganjar sempat kembali mencuat melalui pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani pada 21 September 2023.

Saat itu Puan mengatakan, pihaknya masih melakukan kalkulasi politik terkait duet Ganjar dan Prabowo. Nantinya, peluang Ganjar Prabowo berduet bisa terlihat dalam satu bulan ke depan.

"Kita lihat lagi nanti gimana dinamikanya satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi kan semua partai punya kalkulasinya," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta.

Puan enggan membeberkan lebih lanjut apakah PDIP rela bila Ganjar menjadi bakal Cawapres. "Kan saya belum jawab. Masih mau dilihat dulu iya atau enggak," jelasnya.

Sehari setelah pernyataan Puan muncul, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bila Ganjar tetap didorong menjadi Capres dalam Pilpres 2024.

“Jadi siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, posisinya Pak Ganjar adalah calon presiden. Yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo. Kami saling melengkapi, tidak beririsan tapi saling memperkuat basis pemilih dan didukung relawan,” kata Hasto di sela Rakerda PDIP Provinsi Gorontalo, 22 September 2023.

Menurutnya, hingga saat ini empat partai pendukung Ganjar masih merumuskan untuk menentukan Cawapres.

“Siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar sudah mengalami kajian yang mendalam tinggal menunggu momentum yang tepat nantinya akan diumumkan oleh Ibu Megawati,” kata Hasto.

Namun Ketum PDIP Megawati memberikan sinyal menutup peluang Ganjar jadi Cawapresnya Prabowo. Hal itu disampaikannya dalam pidato pada Penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (1/10/2023).

Ia mengungkapkan kebingungan lantaran dirinya tidak mengetahui adanya wacana tersebut.

“Lho saya sendiri sampai bingung di media tiba-tiba dibilang begini, ‘Oh iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya’. Aku terus di rumah melongo wae, ini yang ngomong siapa ya, ya aku kok ketua umumnya malah nggak ngerti,” katanya dikutip dari YouTube PDI Perjuangan.

Dengan adanya isu tersebut, Megawati meminta kepada seluruh kader PDIP untuk tidak menggubrisnya. Lantas, mantan Presiden ke-5 RI itu pun bertanya kepada seluruh kader yang hadir apakah mau dan setuju terkait duet tersebut. Para kader pun kompak untuk tidak menginginkan wacana tersebut terwujud.

“Coba, wes nggak usah didengerin. Kok enak banget gitu lho nggatuk-nggatukken (memasang-masangkan). Lha kamu mau nggak?” tanya Megawati.
“Nggak,” jawab seluruh kader PDIP yang hadir.

Megawati lalu menganalogikan wacana tersebut dengan laki-laki dan perempuan yang tengah menjalin komunikasi untuk berpacaran padahal keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing. Dia pun kembali bertanya ke kader PDIP apakah mau ketika hal tersebut terjadi.

“Bukan, kalau ada cewek cakep, ada laki ganteng, tapi nggak sama-sama tune in, terus mau digatuk-gatukken gitu? Padahal yang perempuan dah punya pacar, yang laki dah punya pacar, hayo mau apa nggak?” tanya Megawati lagi. “Nggak!” jawab kader PDIP.

Sulit Terwujud

Faktor partai politik pendukung kedua belah pihak menjadi batu sandungan untuk menduetkan Ganjar dan Prabowo.

Prabowo saat ini didukung oleh Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Garuda, dan Gelora.

Sementara Ganjar didukung PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Baik Kubu Prabowo maupun Ganjar hingga saat ini belum menentukan Bacawapres yang akan mendampingi di Pilpres 2024.

Namun dipastikan, kedua bakal Capres itu akan berhadapan dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang sudah mendengklarasikan diri sebagai Capres dan Cawapres.

Menurut Direktur Political and Public Studies (P3S) Jerry Massie, satu faktor yang menyebabkan duet Prabowo-Ganjar sulit terwujud adalah karena tak ada yang mau mengalah menjadi Cawapres.

"Sulit karena salah satunya tidak mau mengalah jadi calon wakil presiden," ujarnya.

Tak hanya Capres, Jerry menilai para partai pengusung Prabowo dan Ganjar juga tak akan gampang mengalah.

"Gerindra sebagai pendukung utama Prabowo rasanya tidak mau mengalah kalau Prabowo jadi Cawapresnya Ganjar. Begitu juga sebaliknya, PDIP juga tidak mau Ganjar jadi Cawapresnya Prabowo," katanya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved