Berita Lombok Tengah

Warga Tiwugalih Praya Lombok Tengah Swadaya Mengatasi Sampah di Bendungan Surabaya

Keluhan tersebut diungkapkan Hikmat Januar, perwakilan warga Tiwugalih Praya kepada TribunLombok.com di Bendungan Surabaya, Sabtu (30/9/2023)

|
Penulis: Sinto | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Warga Kelurahan Tiwugalih saat berada di Bendungan Surabaya pada Sabtu (30/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Warga Lingkungan Tiwugalih, Kelurahan Tiwugalih, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah mengeluhkan sampah dari sungai Bendungan Surabaya.

Sampah tersebut berasal dari beberapa wilayah. Keberadaannya sangat mengganggu kesehatan warga Tiwugalih yang terletak di jantung Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Relawan Bergotong Royong Membersihkan Sampah Sepanjang Pantai Loang Baloq Mataram

Keluhan tersebut diungkapkan Hikmat Januar, perwakilan warga Tiwugalih Praya kepada TribunLombok.com di Bendungan Surabaya, Sabtu (30/9/2023)

Hikmat mengakui kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan.

"Kenapa kita katakan kurangnya kesadaran masyarakat, ya? Karena di Bendungan Surabaya ini tidak ada tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah di sini," kata Hikmat Januar.

Hikmat mengungkapkan, warga tidak mau berlarut-larut mengeluhkan masalah sampah tersebut.

Mereka bangkit secara swadaya membangun bronjong agar sungai tidak semakin melebar.

Mereka mengumpulkan iuran, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu untuk dana menata sungai Bendungan Surabaya.

Warga pun membersihkan sampah dan membuat tanggul agar air tidak meluap.

Mengetahui masalah warga Tiwugalih tersebut, pihak Bank Sampah Bumi Sejahtera bersama fraksi PKS DPRD Kabupaten Lombok Tengah berkunjung ke Bendungan Surabaya.

Pembina Bank Sampah Bumi Sejahtera, Lalu Muhammad Isnaini mengatakan, kekuatan masyarakat harus ditunjukkan agar negara hadir mempersiapkan instrumen-instrumen dari dinas terkait.

"Termasuk dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelurahan Tiwugalih, termasuk NGO dan lembaga-lembaga masyarakat termasuk saya yang suka mengatensi permasalahan lingkungan," jelas pria yang akrab disapa Isnaini ini.

Isnaini mendorong agar semua pihak bekerjasama termasuk Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 yang memang peduli lingkungan.

Menurutnya, saat ini mungkin koordinasi masih kurang sehingga Isnaini akan mengajak BWS untuk sama-sama menyelesaikan soal lingkungan ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved