Pilpres 2024

Jokowi dan Ganjar Kompak Menuntun Megawati Turuni Tangga Setelah Pidato di Rakernas PDIP

Setelah foto bersama, semuanya pun turun. Ketika menuruni anak tangga, tangan Megawati dipegang Ganjar dan disusul oleh Presiden Jokowi.

Editor: Dion DB Putra
DOK PDI PERJUANGAN
Presiden Jokowi, Ketum PDIP Megawati, dan Bacapres Ganjar Pranowo hadiri Rakernas IV PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Tema Rakernas IV PDIP adalah 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Pemandangan menawan terjadi pada acara Rakernas IV PDI Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Presiden Jokowi dan Calon Presiden Ganjar Pranowo kompak menuntun Megawati saat menuruni tangga setelah menyampaikan pidato. Momen tersebut disambut riuh gemuruh riang ribuan kader PDIP.

Baca juga: Sosok Megawati Soekarnoputri di Mata Ketua TPN Ganjar Arsjad Rasjid

Jelang akhir pembukaan Rakernas IV PDIP, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri berada di atas panggung bersama Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi.

Pada saat Presiden Jokowi mengakhiri pidato, acara dilanjutkan penyerahan bibit benih padi MSP (Mari Sejahterahkan Petani). Setelah itu foto bersama ketua partai pengusung Ganjar yakni Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Setelah foto bersama, semuanya pun turun. Ketika menuruni anak tangga, tangan Megawati dipegang Ganjar dan disusul oleh Presiden Jokowi.

Seketika suasana makin meriah karena tepuk tangan ribuan kader disertai tamu undangan yang hadir.

Mereka melihat ketiga kader terbaik PDIP bersama-sama saling berpegang tangan menuju kursi.

Sebagian kader yang berteriak: “Jokowi… Ganjar Presiden..,” seru para kader.

Saat tepuk tangan berlangsung, Nico Siahaan selaku pembawa acara dan juga kader PDIP pada Rakernas kali ini berceletuk. “Makin kompak,” kata Nico disambut tawa para tamu dan ribuan kader.

Rakernas IV PDIP diketahui berlangsung selama tiga hari mulai 29 September sampai 1 Oktober 2023 di JiExpo Kemayoran, Jakarta.

Adapun tema Rakernas IV PDIP adalah 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia'.

Megawati Berpantun

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan pidatonya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP.

Megawati juga sempat melontarkan pantun. Megawati awalnya meminta para kader PDIP untuk tidak gentar menghadapi berbagai manuver politik.

"Selama ini kita menyatu dengan rakyat. Jangan sekalipun pernah gentar sedikitpun menghadapi berbagai kepungan dan manuver politik praktis yang hanya sekadar menggunakan keinginan kekuasaan sebagai tujuan. Berpolitiklah dengan seluruh semangatmu, dengan nuranimu, dengan mata hatimu dan setialah kepada sumbermu yaitu rakyat, rakyat, rakyat," kata Megawati.

Megawati pantas bertanya kepada para kader apakah siap untuk menghadapi berbagai kepungan politik. Kader PDIP kompak menjawab siap. Sebelum menutup pidatonya, Megawati kemudian memberikan pantun.

"Jangan pernah gentar diterjang badai. Karena apapun, karena apa badai pasti berlalu," kata Megawati.

"Dan matahari akan selalu terbit di ufuk Timur saudara-saudara sekalian," ujar Megawati.

Dalam pidatonya, Megawati juga secara tegas meminta agar politik tata ruang harus memastikan lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan.

Apalagi Megawati menyebut dirinya bersama sejumlah ahli dan peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah membuat peta Indonesia untuk tanah yang subur.

"Di tempat ini saya ingin meminta sedikit supaya di dalam peraturannya tanah-tanah subur agar tidak dikonversi Bapak Presiden," tegas Megawati disambut tepuk tangan ribuan kader PDIP yang hadir di lokasi.

Presiden Kelima RI ini pun mengingatkan, bahwa Indonesia merupakan negara kelautan terbesar di dunia. Dimana, koridor pembangunan nasional ke depan harus dimulai dari laut dengan mengedepankan cara pandang geopolitik Bung Karno.

"Koridor strategis ini ditopang oleh perguruan tinggi di setiap wilayah dengan memanfaatkan geostrategis dan geometer integrasi dengan jalur perdagangan dunia," kata Megawati.

Megawati juga menilai, bahwa Alur Laut Kepualauan Indoensia (ALKI) harus menjadi jalur pembangunan koridor strategis dari laut. "Sehingga tidak lagi mengorbankan hutan dan lahan-lahan pertanian di daratan," jelas Megawati.

Sementara itu Presiden Jokowi meminta Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo untuk merancang program kedaulatan pangan mulai dari sekarang. "Perencanaannya disiapkan sekarang," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, begitu dilantik menjadi presiden nanti, program kedaulatan pangan tersebut dapat langsung segera dijalankan.

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan. Enggak usah lama-lama," kata Jokowi.

Dengan seperti itu, kata presiden, kedaulatan pangan dan swasembada pangan dapat segera terwujud. Masalah kedaulatan pangan, kata presiden, bukan perkara mudah untuk dihadapi. Selain karena masalah perubahan iklim juga karena tidak stabilnya geopolitik global.

"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang mengerem semuanya tidak ekspor pangannya," ujarnya.

Kedaulatan Pangan, kata presiden, berkaitan dengan iklim yang kondisinya berubah sekarang ini. Dampak dari perubahan iklim yang terjadi sudah mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari.

"Kenaikan suhu bumi, kekeringan dimana-mana, kemarau panjang, sehingga menyebabkan gagal tanam, menyebabkan gagal panen, dan super elnino yang ada di tujuh provinis di negara kita juga mempengaruhi pasokan pangan pada rakyat kita Indonesia," katanya.

Selain masalah perubahan iklim, presiden mengatakan, tantangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan adalah stabilitas geopolitik. Memanasnya geopolitik global, membuat distribusi sejumlah komoditas pangan terhambat salah satunya gandum.

"Perang Ukraina kelihatannya perang di sana jauh dari kita, tapi ternyata gandum yang tadi disampaikan Ibu Mega, gandum kita, kita impor gandum itu 11 juta ton dan hampir 30 persen dari Ukraina dan Rusia karena disana memang produsen gandum terbesar dunia," katanya.

Perang antara Rusia dan Ukraina, kata Jokowi, membuat 207 juta ton Gandum tertahan. Jumlah tersebut terdiri dari 77 juta ton tidak bisa keluar Ukraina dan 130 juta ton tidak bisa keluar Rusia.

"Sehingga yang terjadi adalah di Afrika di Asia maupun di Eropa sendiri kekurangan pangan itu betul-betul nyata dan terjadi," pungkasnya.

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved