Berita Lombok Timur
Sukiman Azmy Hadiri Alunan Budaya Pringgasela: Kado Manis Terakhir untuk Saya
HM Sukiman Azmy menghadiri acara Alunan Budaya Pringgasela ke-7 pada akhir masa jabatannya sebagai Bupati Lombok Timur, Senin (25/9/2023).
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - HM Sukiman Azmy menghadiri acara Alunan Budaya Pringgasela ke-7 pada akhir masa jabatannya sebagai Bupati Lombok Timur, Senin (25/9/2023).
Sukiman Azmy yang resmi purna tugas pada Selasa (26/9/2023) itu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Pringgasela. Dia melukiskan pagelaran budaya ini sebagai kado manis di akhir masa jabatannya.
Baca juga: Jabatan Bupati Sukiman Segera Berakhir, Sampaikan Mandat Terakhir saat Paripurna
"Untuk Alunan Budaya ini hanya ada satu kata, keren. Dari 239 desa di Kabupaten Lombok Timur ini kan hanya Pringgasela yang memberikan kado manis untuk terakhir saya bertugas sebagai bupati," ucap Sukiman.
Akan tetapi, kata dia, bukan berarti desa-desa yang lain itu tidak memberikan perhatian, hanya saja momennya yang pas.
Sebagai peninggalan terakhirnya dan janji terakhir di sisa masa jabatannya itu, kepada masyarakat Pringgasela dia mengamanatkan OPD terkait untuk mengkoordinir event tersebut menjadi event nasional di tahun depan.
"Saya sudah pesan sama Pak Taufan Rahmadi untuk memperjuangkan itu bersama dengan dinas terkait," kata Sukiman.
Tim Monitoring Evaluasi dan Akselerasi KEK Pariwisata Kemenparekraf, Taufan Rahmadi menyambut positif harapan masyarakat yang ingin menjadikan Alunan Budaya Pringgasela itu sebagai event nasional.
Rahmadi menggarisbawahi dua hal kepada pemerintah daerah yaitu kebijakan dan anggaran.

"Kalau serius, harus mendukungnya dengan kebijakan dan anggaran," tegasnya.
Baru setelah itu, Taufan bersama dengan tim siap akan mengawalnya untuk bisa masuk ke nasional melalui provinsi sampai ke pusat.
Dia juga melihat potensi besar yang dimiliki oleh Pringgasela, dari mulai Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga Sumber Daya Alam (SDM).
"Ini ya sejujurnya, kekuatan Pringgasela itu penenun. Harus benar-benar memiliki kekuatan storytelling, nggak boleh pudar. Kedua, pemuda dan semua stakeholder pariwisata harus kompak," katanya.
Selain dari dua penting itu, hal yang utama yang saat ini menjadi fondasi kuat Alunan Budaya Pringgasela adalah dukungan dari masyarakatnya.
"Itulah kekuatan yang ada di Pringgasela dan telah diwujudkan dalam kegiatan tadi, saya begitu masuk dan melihat performance tadi kan is amazing," tegasnya.
Taufan Rahmadi juga menyebut apa yang dilakukan Pringgasela melalui event Alunan Budaya bisa juga dicontoh oleh desa lain di Lombok Timur khususnya dan NTB secara umumnya.
Namun, dia tidak menginginkan sikap copy paste. Pengembangannya harus ada diferensiasi sehingga desa memiliki ikonnya sendiri-sendiri. (*)
Alunan Budaya Pringgasela
Sukiman Azmy
Berita Lombok Timur
Taufan Rahmadi
Kabupaten Lombok Timur
kebijakan dan anggaran
Tradisi Mubir Suro Desa Rempung, Membuat Bubur 'Sakral' dari Puluhan Jenis Biji-bijian |
![]() |
---|
Gotong-royong Warga Desa Rensing Bersihkan Lingkungan untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Tradisi Bejango Desa Anjani: Silaturahmi Sambil Makan Bersama, Diawali dengan Menangkap Ikan |
![]() |
---|
Ritual Ngayu Ayu, Wujud Syukur dan Penghormatan Alam oleh Warga Sembalun |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Minta Petugas Tidak Menagih Piutang Pajak untuk Orang Miskin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.