Jumlah Bule Gila Kian Banyak Ditemukan di Wilayah Badung Provinsi Bali
ODGJ juga banyak ditemukan dari kalangan wisatawan. "Selama periode Januari-September 2023 kita menangani belasan orang dengan gangguan jiwa," ucapnya
TRIBUNLOMBOK.COM, MANGUPURA - Jumlah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) lumayan banyak di wilayah Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Mereka tidak hanya warga lokal tetapi termasuk Warga Negara Asing ( WNA). Tidak jarang ditemukan WNA mengamuk tanpa sebab, bahkan ada juga yang telanjang.
Tak sedikit pula yang alami gangguan jiwa atau Orang Dengan Skizofrenia (ODS).
Baca juga: Wanita Bule Nekat Panjat Pagar Bandara Ngurah Rai Bali karena Ikuti Google Maps
Baca juga: Alasan Pasangan Bule Jerman Bikin Acara Nyongkolan di Lombok Timur Meski Sudah Nikah di Stuttgart
Kepala Satpol PP Badung, I Gst Agung Ketut Suryanegara mengakui ODGJ di Badung lumayan Banyak. Bahkan, tidak hanya warga Badung.
ODGJ juga banyak ditemukan dari kalangan wisatawan. "Bahkan, selama periode Januari-September 2023 kita menangani belasan orang dengan gangguan jiwa," ucapnya, JUmat (22/9/2023).
Diakui, untuk tahun 2023 dari Januari sampai awal September, ODGJ khususnya lokal ditemukan hampir di semua kecamatan.
Namun, yang terbanyak di Mengwi 4 orang, kemudian Abiansemal 3 orang, Kuta 3 orang, Kuta Utara dan Kuta Selatan masing-masing 2 orang serta Petang 1 orang.
"Jadi total orang lokal yang kami tangani 15 orang," sambung Suryanegara.
Selain masyarakat lokal, birokrat asal Denpasar ini juga menangani ODGJ yang merupakan Warga Negara Asing (WNA). "Untuk WNA-nya ada 11 orang, yakni Kuta Selatan 3 orang, Kuta 3 orang, Kuta Utara 4 orang dan Mengwi 1 orang," katanya.
Dikatakan, ODGJ yang berhasil terjaring akan dirujuk ke RSD Mangusada dan RS Prof Ngoerah, Sanglah, dilanjutkan menghubungi keluarga yang bersangkutan dan pihak Imigrasi.
"Untuk penanganan ODGJ lokal maupun WNA sudah ada SOP, jadi bila ada laporan atau temuan ODGJ, wajib dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa. Setelah itu baru petugas Puskesmas (KBS), yang membedakan kalau lokal dirujuk ke RS Mangusada, kalau WNA ke RS prof Ngoerah, Sanglah," imbuhnya.
Badung mewacanakan akan mendirikan rumah berdaya untuk tempat rehabilitasi psikososial Orang Dengan Skizofrenia (ODS) dan ODGJ itu. Langkah ini guna memberikan pelayanan bagi warga yang mengalami gangguan jiwa.
Sekda Badung, Wayan Adi Arnawa saat ditemui belum lama ini menilai pentingnya rumah berdaya untuk menampung warga yang mengalami gangguan jiwa. Sehingga warga yang mengalami gangguan jiwa bisa terbantu.
"Idealnya memang seperti itu (memiliki rumah berdaya), nanti coba kita pikirkan bagaimana caranya agar ODGJ ini bisa terbantu," ujar Adi Arnawa.
Rumah Berdaya baru di Denpasar
Sejauh ini banyak Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) diamankan di Kabupaten Badung. Banyak yang harus dirawat di RSJ Bali atau dikurung di rumahnya.
Menyikapi kondisi itu, Pemkab Badung mewacanakan mendirikan rumah berdaya untuk tempat rehabilitasi psikososial Orang Dengan Skizofrenia (ODS) dan ODGJ. Langkah ini guna memberikan pelayanan bagi warga yang mengalami gangguan jiwa.
Sekda Badung, Wayan Adi Arnawa menilai pentingnya rumah berdaya untuk menampung warga yang mengalami gangguan jiwa. "Idealnya memang seperti itu (memiliki rumah berdaya), nanti coba kita pikirkan bagaimana caranya agar ODGJ ini bisa terbantu," ujar Adi Arnawa.
Tempat rehabilitasi ODGJ baru tersedia di Denpasar. Tempat yang dinamakan Rumah Berdaya Depasar ini memfasilitasi terapi dan rehabilitasi pemulihan gangguan kesehatan jiwa.
Tempat ini sangat membantu dalam memberikan perhatian dan perlindungan bagi ODGJ.
"Bagaimana kita tidak membiarkan warga, saudara-saudara kita yang mengalami penyakit seperti itu," ucapnya.
Sayangnya, Adi Arnawa mengaku, pada APBD 2023 tidak ada program seperti itu. Sehingga ke depan pembuatan rumah berdaya bisa dikaji kembali bersama jajaran DPRD Badung.
"Mungkin ke depan atas saran teman-teman bisa diwujudkan," harapnya.
Belum lama ini, ODGJ yang merupakan warga Banjar Dinas Kelodan, Desa Punggul, Abiansemal dan mengidap skizofrenia ramai di media sosial.
Pasalnya, ODGJ itu dikurung di sebuah ruangan berpintu jeruji besi. Video tersebut diunggah oleh akun bernama I Wayan Setiawan melalui akun media sosial tiktok miliknya. Pada video itu, Wayan Setiawan mengaku bahwa dirinya adalah teman sekolah dari ODGJ tersebut yang diketahui bernama I Made Sumandi Arta.
Setiawan mengaku ODGJ itu hanya tinggal bersama bapaknya yang sudah tua. Setiawan mengkritik Pemkab Badung, lantaran dianggap tidak bisa mengurus ODGJ.
"Pemkab Badung yang memiliki anggaran besar namun tidak bisa mengurus ODGJ," kata Setiawan pada video tersebut. (gus/tribun bali)
bule gila
bule nakal di Bali
Orang Dalam Gangguan Jiwa
Orang Dengan Skizofrenia
Kabupaten Badung
Provinsi Bali
PLN Icon Plus Dorong Lompatan Digital dan Energi Bersih di Pulau Dewata Bali |
![]() |
---|
Pajak dari NTB Tembus Rp 1,49 Triliun, Didominasi Pajak Penghasilan |
![]() |
---|
Dua Bule asal Australia yang Berulah Saat Naik Motor Bonyok Dihajar Security Beach Club |
![]() |
---|
Hari Ini Presiden Jokowi Pimpin Pertemuan KTT AIS Forum 2023 di Bali |
![]() |
---|
Bule Rusia Jalan-jalan Tanpa Busana, Dia Mengaku Kena Penyakit Tidur Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.