Amerika Serikat

Presiden Joe Biden Serukan Persatuan Nasional Saat Pidato Peringatan 9/11 di Alaska

Dunia tersentak hebat pada 11 September 2001. Para pembajak menguasai tiga pesawat jet lalu menabrakkannya ke menara kembar World Trade Center.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUN
Detik-detik menara kembar WTC ditabrak pesawat yang dibajak teroris saat serangan 9 September 2001. Kurang lebih 3.000 orang tewas dalam tragedi ini. 

TRIBUNLOMBOK.COM, ALASKA - Presiden Joe Biden menyerukan persatuan nasional Amerika Serikat ( AS) saat menyampaikan pidato memperingati tragedi 11 September 2001 atau peristiwa 9/11 pada Senin 11 September 2023.

Sambil mengenang tragedi mematikan 22 tahun silam, Presiden Joe Biden meminta seluruh rakyat Amerika Serikat tidak menyerah pada politik perbedaan dan perpecahan yang beracun.

Baca juga: Mike Pence Siap Berhadapan dengan Donald Trump untuk Raih Tiket Pilpres Amerika Serikat 2024

"Tidak perlu tragedi nasional untuk mengingatkan kita akan kekuatan persatuan nasional, tetapi begitulah cara kita menghormati mereka yang telah gugur pada 11 September 2001," kata Biden kepada sekira 1.000 personel militer AS di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Alaska.

Kantor berita Reuters melaporkan, Joe Biden dan ibu negara AS, Jill Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, suaminya Doug Emhoff, dan para komandan militer AS berpartisipasi dalam acara terpisah untuk mengenang mereka yang gugur dalam serangan 11 September dan perang di Afghanistan yang terjadi setelahnya.

Dunia tersentak hebat pada 11 September 2001. Para pembajak menguasai tiga pesawat jet lalu menabrakkannya ke menara kembar World Trade Center ( WTC) di New York dan Pentagon, menewaskan hampir 3.000 orang.

Pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania setelah para penumpang berhasil mengalahkan para pembajak.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Tangkapan layar YouTube)

Acara Presiden Joe Biden berlangsung di Alaska karena ia sedang dalam perjalanan kembali dari perjalanan lima hari ke India dan Vietnam.

Keputusan Biden mengadakan acara di Alaska, bukan di Kota Washington DC atau New York, merupakan hal yang berbeda dari kebiasaan presiden selama ini.

Dengan 14 bulan lagi menuju pemilihan presiden 2024, pidatonya mengandung pesan politik.

Joe Biden mengecam apa yang ia sebut sebagai meningkatnya gelombang kebencian, ekstremisme, dan kekerasan politik di Amerika Serikat.

Ada banyak bukti, menurut Biden, yang menunjukkan bahwa negara ini sedang bergulat dengan peningkatan kekerasan politik terbesar dan paling berkelanjutan sejak tahun 1970-an.

"Kita tidak boleh menyerah pada politik perbedaan dan perpecahan yang beracun. Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpecah belah oleh keluhan-keluhan yang dibuat-buat," kata Biden, mengenang persahabatannya dengan John McCain, mendiang pahlawan perang Vietnam dan senator dari Partai Republik.

John McCain, katanya, menempatkan tugas negara di atas partai, di atas politik, dan di atas dirinya sendiri.

"Hari ini mengingatkan kita, kita tidak boleh kehilangan rasa persatuan nasional," demikian Joe Biden.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Pidato Peringatan 9/11 Biden di Alaska Penuh Pesan Serius

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved