Pilpres 2024

SBY: Bu Mega Tak Pernah Berlaku Jahat Terhadap Keluarga Saya

Menurut Herzaky perkataan itu bukan hanya diucapkan Benny K Harman saja, tapi juga Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

|
Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUN
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Kalau mau buka poros baru, seberapa besar kans bisa menang untuk duduk di pemerintahan, atau sekadar namanya ada di dalam kertas suara, yang penting ikut berlayar untuk cocktail effect, itu sedang kita hitung. Lalu kemana berlabuhnya? Apakah kubunya Pak Ganjar atau Pak Prabowo? Ya to be honest, dua-duanya sedang kita jajaki, tapi kita menyerahkan kepada Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, kami yakin petinggi partai memutuskan yang terbaik bagi Demokrat," ujarnya.

Pertimbangkan Ridwan Kamil

PDIP menyebut Ketum Megawati juga mempertimbangkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah bahkan mengatakan Megawati akan mempertimbangkan semua tokoh secara seksama untuk mendampingi Ganjar.

"Saya kira semua Bacawapres dipertimbangkan Bu Mega dengan penuh seksama dengan berbagai pertimbangan dan alasan-alasan mengapa tokoh tersebut menjadi pertimbangan," kata Basarah, beberapa waktu lalu.

Sebagai kepala daerah yang dianggap sukses, Basarah menuturkan, Kang Emil tentu dipertimbangkan juga.

"Saya kira Pak Ridwan Kamil sebagai salah satu tokoh kepala daerah yang dinilai juga sukses memimpin Jabar sebagai satu kandidat yang masuk dalam pertimbangan-pertimbangan tersebut," ujarnya.

Kendati demikian, dia menambahkan semua kandidat Cawapres yang muncul ke publik maupun tidak, saat ini masih memiliki peluang. "Karena sekali lagi situasinya masih sangat cair dan dinamis," tutur Basarah.

Sementara, Kang Emil mengakui sempat berkomunikasi dengan Megawati saat pembangunan monumen nasional Bung Karno.

"Dengan Bu Mega itu salah satunya kan kita lagi membangun monumen Bung Karno, di mana saya ikut mensupervisi melaporkan bahwa sudah 70 persen monumennya," kata Kang Emil saat ditemui di Kemendagri, Jakarta, Selasa lalu.

Dia menuturkan, komunikasinya dengan Megawati tak melulu terkait Pemilu 2024. "Jadi komunikasi iya tapi tidak melulu tentang perpolitikan," ujar Kang Emil. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved