Berita Lombok Timur

Pemkab Lombok Timur Gandeng TNI untuk Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen

TNI melalui Babinsa di desa-desa di Lombok Timur sudah mulai turun menjadi penggerak

|
Dok.Istimewa
Penanganan stunting. TNI melalui Babinsa di desa-desa di Lombok Timur sudah mulai turun menjadi penggerak. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Timur memasifkan langkah menurunkan angka stunting hingga 14 persen.

"Dulu kalau kita kenal di TNI itu ada program KB manunggal kesehatan, program itu sekarang fokus pada percepatan penurunan stunting," ucap Kepala DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmat, menjawab TribunLombok.com, Jumat (8/9/2023).

Saat ini penanganan stunting lebih mengarah ke penanganan penyebabnya, satu diantaranya adalah melalui penanganan Keluarga Berencana Paska Persalinan (KBPP).

Ahmat menjelaskan, saat ini penanganan KBPP di Lombok Timur masih tergolong rendah.

Baca juga: Tribun Lombok Bersama Telkom Indonesia Bagikan Telur untuk Cegah Stunting di Kota Mataram

Solusinya yakni digencarkan sosialisasi ibu melahirkan terhindar dari 4T (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan terlalu dekat) dalam proses persalinan.

"Itu sebabnya sekarang TNI melalui kliniknya itu kita menandatangani MoU untuk melaksanakan pelayanan KB pasca persalinan," katanya.

Saat ini, kata Ahmat, TNI melalui Babinsa di desa-desa di Lombok Timur sudah mulai turun untuk melaksanakan peran dan fungsinya.

Salah satunya dengan datang memonitoring, dan mendampingi keluarga berisiko yang ada di tingkat desa.

Adapun sasaran KBPP di Kabupaten Lombok Timur yang termasuk pada kelas keluarga berpotensi stunting itu ada 80 ribu lebih, jumlah itu tersebar di seluruh desa dan kelurahan.

Baca juga: Wagub NTB Rohmi Yakin Angka Stunting Masih Bisa Turun 2 Pekan Jelang Akhir Masa Jabatan

"Makan nanti penting bisa TNI dengan jajaran di bawah itu untuk mendampingi agar percepatan penurunan stunting tingkat desa itu akan lebih cepat di lakuka agar dapat terlaksana untuk mempercepat target kita yang 14 persen penurunan stunting tahun 2023 ini," tuturnya.

Upaya tersebut membuat Ahmat semakin optimis target 14 persen penurunan stunting itu bisa tercapai di tahun 2023 ini.

"Kita optimis bisa 14 persen dan sejauh ini kita masih di update BPPGBM itu 16,89 persen . Tetapi kalau update terbaru kemarin itu update untuk provinsi itu 14,97 persen tinggal 0,797 % ," ungkapnya.

Ahmat menghitung 16 persen itu setara 2.200 ibu pascamelahirkan.

Kepala Puskesmas (Kapus) Rarang, Hidayat Taufik mengakui kerjasama antara TNI dan DP3AKB sudah mulai terasa di tingkat desa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved