Wagub NTB Rohmi Yakin Angka Stunting Masih Bisa Turun 2 Pekan Jelang Akhir Masa Jabatan

Data angka stunting yang dimiliki Pemprov NTB sudah menggunakan by name by adress

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Wakil Gubernur NTB Siti Rohmi Djalilah bersama Balita. Data angka stunting yang dimiliki Pemprov NTB sudah menggunakan by name by adress. 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dua pekan menjelang berakhirnya masa jabatan, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Sitti Rohmi Djalillah masih gencar menurunkan angka stunting.

Hingga saat ini angka stunting di NTB yakni pada 15 persen.

Rohmi mengatakan dengan data yang dimiliki saat ini by name by adress, dirinya optimis bisa kebut penurunan stunting.

"Angka stunting kita sudah di bawah 15 persen, kita sangat percaya diri dengan data kita," kata Rohmi saat ditemui usai evaluasi penurunan stunting, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: 661 Unit Randis Lombok Timur Nunggak Pajak, Bupati Ancam Lakukan Pencabutan

Meskipun terdapat perbedaan angka stunting dengan data Sustainable Deveopment Goals (SDGs) yang dimiliki nasional, Wagub percaya data Pemprov NTB sama validnya.

Menurut Rohmi, data yang dimiliki nasional saat ini belum by name by adress.

Sementara data Pemprov NTB sudah menggunakan by name by adress.

"NTB sudah punya yang 100 persen input," kata Rohmi.

Dengan data yang dimiliki Pemprov NTB saat ini membuka jalan untuk mengentaskan permasalahan kesehatan di NTB, termasuk stunting.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemkot Bima Awasi Calon Pengantin Hingga Anaknya Berusia 5 Tahun

Rohmi menegaskan, permasalahan stunting bukan hanya disebabkan karena kekurangan gizi, namun juga akibat lingkungan yang tidak sehat.

"Kalau lingkungan kotor akan berpengaruh pada diare yang akan membuat beratnya turun," jelas Rohmi yang juga Rektor Universitas Hamzanwadi tersebut.

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kata Rohmi, juga menjadi pintu masuk untuk mengentaskan permasalahan kesehatan masyarakat.

Terdapat lima pilar STBM yang diharapkan menjadi bagian dari penurunan angka stunting diantaranya, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan di rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved