Berita Lombok Timur

Harga Beras Melonjak Signifikan, Bulog Lombok Timur Gencarkan Operasi Pasar

Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Lombok Timur kini gencar operasi pasar di 21 kecamatan di Lombok Timur.

|
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, M. Syaukani. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Harga beras di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai melambung tinggi. Hal ini imbas dari minimnya hasil panen petani pada musim kemarau saat ini.

Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Lombok Timur kini gencar operasi pasar di 21 kecamatan di Lombok Timur.

Baca juga: Surplus Beras di Kabupaten Lombok Tengah Tahun Ini Mencapai 135 Ribu Ton

Baca juga: Indonesia Sudah Impor 1,17 Juta Ton Beras pada Tahun 2023, Terbanyak dari Thailand

Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, M. Syaukani, mengatakan, pihaknya dalam sehari mengeluarkan 30 sampai 40 ton beras untuk operasi pasar.

Beras yang dikeluarkan Bulog Cabang Lombok Timur dijual Rp 9 ribu per kilogram.

"Harga ini sudah jauh lebih rendah dari harga pasar yang saat ini mendekati harga Rp 12 ribu per kilogram. Lebih tinggi dari HET (Harga Eceran Tertinggi) yang sebesar Rp 10 ribu," ucap Syaukani, Sabtu (2/9/2023).

Soal pengadaan beras, kata dia, Bulog Cabang Lombok Timur sudah melakukan pada bulan Maret, April, dan Mei, dengan saluran bisa mencapai 12 ribu ton.

"Saat ini kami tidak hanya fokus pada pengadaan beras, namun lebih cenderung pada komersil. Pengadaan komersil ini untuk memenuhi kebutuhan pasar juga," ungkapnya.

Untuk operasi pasar, Bulog Lombok Timur telah memulai sejak bulan Juni 2023. Kegiatan tersebut lebih dimasifkan lagi pada bulan Juli hingga Agustus lalu untuk merespons lonjakan harga.

Bulog berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dengan target pembelian 1 ton beras per hari.

Syaukani mengharapkan langkah Bulog untuk stabilitas harga beras dapat dipertahankan, meskipun tantangan dari fluktuasi pasokan dan harga bahan baku tetap ada. Masyarakat diharapkan tetap memantau perkembangan situasi ini. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved