Berita Lombok Timur
Bupati Lombok Timur Bertemu Semua Kepala Sekolah dari 21 Kecamatan Bahas Indonesia Emas Tahun 2045
Bupati Sukiman mengajak seluruh kepala sekolah mempersiapkan anak didik mereka mulai dari sekarang untuk menyongsong Indonesia emas 2045.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy bertemu semua kepala sekolah yang ada di 21 Kecaman di Lombok Timur pada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di SMPN 1 Selong, Senin (28/8/2023).
Bupati Sukiman mengajak seluruh kepala sekolah mempersiapkan anak didik mereka mulai dari sekarang untuk menyongsong Indonesia emas 2045.
Baca juga: Pemda Lombok Timur Pasang Target Turunkan Angka Stunting Hingga 14 Persen Tahun 2024
"Generasi emas itu adalah generasi yang memiliki kemampuan tidak saja aspek intelektual, melainkan juga karakter dan kepribadian, generasi tersebut harus sudah dipersiapkan sejak dini," ucapnya.
Kesiapan, menurut bupati, menjadi hal mendasar. "Tidak mungkin kita bisa menghasilkan generasi emas tahun 2045 jika tidak mempersiapkan diri mulai dari sekarang," tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Sukiman menjelaskan, selain pemerataan akses, capaian hasil belajar murid dan kualitas layanan juga masih membutuhkan perbaikan.
Di hadapan para kepala sekolah yang menghadiri kegiatan tersebut Bupati Sukiman juga menekankan penguasaan bahasa asing.
Ia menilai penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris memiliki pengaruh penting terhadap kesuksesan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, Izzudin menyampaikan, salah satu indikator capaian pendidikan di Indonesia diukur dengan ekplorasi rapot pendidikan.
Lombok Timur sudah mencapai 99 persen. Pihaknya juga berkomitmen menghadirkan standar pelayanan minimal di sektor pendidikan.
Ia menambahkan, disamping mendorong penguasaan bahasa asing, pemerintah juga tengah mendorong revitalisasi bahasa daerah.
Hal tersebut mengingat salah satu bahasa yang dikhawatirkan akan punah adalah bahasa Sasak.
Karena itu pihaknya saat ini tengah mendorong seluruh satuan pendidikan memberikan ruang kepada peserta didik untuk mempelajari bahasa Sasak.
"Seluruh sekolah sedang melaksanakan bimbingan teknis pengajaran bahasa Sasak di satuan pendidikan," tandasnya.
MKKS merupakan sarana dan wadah perkumpulan kepala sekolah untuk saling berkomunikasi, belajar, bertukar pikiran dan pengalaman dalam peningkatan kinerja kepala sekolah sebagai ujung tombak perubahan di sekolah.
MKKS menjadi sarana meningkatkan pendidikan melalui ide-ide yang inovatif serta program-program yang berkualitas. (*)
Pemkab Lombok Timur Minta Bantuan Jaksa Dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha |
![]() |
---|
Tenun Pringgasela: Warnanya Tidak Luntur, Harga Bisa Capai Puluhan Juta |
![]() |
---|
Tradisi Mubir Suro Desa Rempung, Membuat Bubur 'Sakral' dari Puluhan Jenis Biji-bijian |
![]() |
---|
Gotong-royong Warga Desa Rensing Bersihkan Lingkungan untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Tradisi Bejango Desa Anjani: Silaturahmi Sambil Makan Bersama, Diawali dengan Menangkap Ikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.