Mengenal Ngendang, Tradisi Cari Jodoh ala Pemuda Desa Sukarara Lombok Tengah

Ngendang atau Beredang adalah ritual yang berlangsung pada malam hari saat warga gotong royong mempersiapkan acara resepsi pernikahan.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Suasana pelaksanaan tradisi Ngendang yang dilakukan oleh kaum muda mudi di Desa Sukarara Lombok Tengah, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Tradisi unik dilakukan pemuda pemudi di Desa Sukarara, Lombok Tengah untuk bisa mendekati lawan jenis.

Cara tersebut dibalut dalam sebuah tradisi yang dinamakan "Ngendang" atau "Berendang".

Ngendang atau Beredang adalah ritual yang berlangsung pada malam hari sebelum resepsi pernikahan berlangsung.

Dalam tradisi ini pemuda dan pemudi di Desa Sukarara, Lombok Tengah berkumpul untuk memasak, menari, dan saling menggoda.

Lendek Jayadi, Plt Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah mengungkapkan, prosesi Ngendang atau Beredang sering disertai dengan musik tradisional dan pertunjukan tari.

Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang semarak dan menyenangkan ketika pemuda dan pemudi saling pendekatan.

Dalam tradisi ini ada 5 prosesi yang harus dijalani selama ritual Beredang atau Ngendang.

1. Bacaan Takepan atau Lontar

Dikatakan Lendek, pembacaan Lontar ini menceritakan atau mengulas sejarah yang kaya dari kaum Sasak dengan menghadiri sesi membaca takepan.

Membaca takepan ini pemuda pemudi akan mendengarkan cerita menarik tentang masa lalu, cerita rakyat dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

2. Bisok Menik

Bisok Menik merupakan tradisi yang mengharuskan sekelompok gadis berbaris di tepi sungai dengan sekeranjang penuh nasi.

Pemuda bisa mendekati mereka. Jika gadis tersebut menyukainya, maka ia akan mengajak pemuda tersebut untuk membawa nasinya ke sungai.

Artinya gadis tersebut menandakan minatnya untuk mengenal pemuda tersebut lebih jauh.


3. Mongkak

Dalam ritual ini para gadis melakukan antri di dekat kotak api.

Pemuda Sasak selanjutnya menggunakan senter mereka untuk secara diam-diam menunjukkan gadis yang selama ini mereka perhatikan.

Dengan sebatang rokok di tangannya, pemuda bisa mendekati gadis yang Anda suka.

Jika dia mengambil rokok Anda dan menyalakannya untuk pemuda, maka ia bisa duduk di hadapa gadis sambil dia memasak.

Ini adalah kesempatan bagi Anda berdua untuk saling mengenal dan berpotensi membentuk hubungan romantis.

4. Ngerampak

Para gadis berbaris memegang nampan diisi dengan kue dan kue yang lezat.

Anak laki-laki dapat mendekati gadis-gadis yang mereka kagumi dan mengekspresikan perasaan mereka melalui bait-bait yang fasih, puisi atau menggoda kuno yang bagus.

5. Bejogetan

Jika pemuda tidak pandai menggoda, maka mereka juga dapat menarik perhatian gadis-gadis dengan gerakan tari yang bagus.

Lebih lanjut Lendek mengungkapkan, prosesi ini menawarkan pengalaman perjalanan yang unik dan mendalam.

Hal ini memungkinkan wisatawan untuk menyaksikan keindahan tradisi, pacaran, dan semangat komunitas dengan cara yang menawan dan tak terlupakan.

Menjadi bagian dari ritual ini memberi Anda kesempatan untuk terlibat dengan penduduk setempat.

"Belajar tentang kebiasaan mereka dan menciptakan pengalaman Perjalanan yang tak terlupakan," pungkas Lendek.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved