Cuaca Ekstrem

Badan Pangan Nasional Jamin Stok Cukup Dalam Menghadapi Dampak El Nino

Badan Pangan telah menugaskan Bulog untuk mempercepat penyerapan 2,4 juta ton beras untuk kebutuhan masyarakat tahun ini.

|
Editor: Dion DB Putra
Dok. Bulog Sumbawa
Ilustrasi. Badan Pangan Nasional memastikan stok pangan dalam negeri cukup untuk menghadapi dampak dari cuaca ekstrem kemarau panjang atau El Nino. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok pangan dalam negeri cukup untuk menghadapi dampak dari cuaca ekstrem kemarau panjang atau El Nino.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, untuk komoditas beras, Badan Pangan telah menugaskan Bulog untuk mempercepat penyerapan 2,4 juta ton beras untuk kebutuhan masyarakat tahun ini.

Baca juga: Gubernur NTB Minta Badan Pangan Nasional Naikkan Harga Beli Jagung dari Rp3.150 ke Rp4.400

"Sumber utamanya dari produk dalam negeri, kita harus jaga di tingkat petani supaya baik dan di hilirnya inflasi terjaga karena ini berpengaruh pada daya beli masyarakat," jelas Arief dalam diskusi daring bertajuk Waspadai Dampak El Nino, Senin (31/7/2023).

Arief mengatakan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) saat sudah mencapai 800.000 ton. Kemudian Presiden juga menargetkan pada bulan depan agar CBP dapat mencapai 1 juta ton.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah melanjutkan program bantuan pangan berupa beras 10 kg untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai Oktober sampai Desember 2023.

Selain beras, pemerintah juga memitigasi untuk memperpanjang umur simpan di beberapa komoditas seperti ayam dan daging ruminansia. "Itu udah kita stok lebih dari awal menggunakan cold storage, di sini kita juga pastikan kebutuhan kita 700.000 ton tera dengan baik," papar Arief.

Kemudian untuk komoditas hortikultura, pemerintah tengah menyiapkan urban farming untuk memastikan tetap bisa melakukan tanam di saat El Nino melanda nanti.

"Gerakan pangan murah juga dilakukan setiap saat, memindahkan stok dari surplus ke defisit itu dilakukan setiap hari. Itu tidak boleh selesai, tidak boleh putus," jelas Arief.

Sementara itu, Bapanas mencatat stok kedelai dalam negeri masih aman untuk memenuhi kebutuhan dalam dua bulan mendatang. "Kalau Kedelai, para importir me-lock sekitar 2 bulan stok. Karena menghindari kerugian akibat fluktuasi harga," kata Arief, Rabu (26/7/2023) lalu.

Sayangnya angka stok yang saat ini tersedia tidak disampaikan secara rinci. Arief mengatakan, mayoritas kedelai yang masuk ke Indonesia didatangkan dari Amerika.

Menyikapi adanya fenomena El Nino dan dampaknya terhadap sektor pangan terutama kedelai, Arief menyebut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ialah dilakukan peningkatan produksi dalam negeri.

"Sebenarnya, ini potensi kita untuk dapat produksi di dalam negeri. Perintahnya Pak Presiden demikian. Mulai kurangi impor. Siapkan produksi dalam negeri. Termasuk bagaimana bila menggunakan GMO," kata Arief.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan, stok kedelai yang ada saat ini diperkirakan masih memenuhi kebutuhan 2 bulan mendatang.

"Stok kedelai di dalam negeri diperkirakan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 2 bulan mendatang," kata Isy.

Isy menambahkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 25 Juli 2023 harga kedelai di tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe Rp 15.300 per kg.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved