Wisata Bima

Viral Wisata Diwu Moro, Tempat Camping di Bima yang Mirip Danau Ranu Kumbolo Semeru

Tak ubahnya Ranu Kumbolo, Diwu Moro dihiasi hamparan tanah dataran yang dipenuhi rumput hijau dengan kabut putih di pagi hari

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Facebook Ahmad Jagad Raya
Sejumlah warga berkemah di Dam Diwu Moro di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dam Diwu Moro disebut-sebut sebagai kembaran dari Danau Ranu Kumbolo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Diwu Moro merupakan satu dari sekian wisata alam di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Diwu Moro serupa danau yang sebenarnya adalah dam bagi pertanian warga di Kecamatan Lambu yang belakangan viral karena mirip Danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru.

Diwu Moro dikelilingi gugusan perbukitan dan pada bagian tengah semacam lembah yang menampung air hujan.

Lokasi wisata ini awalnya ditemukan kalangan pemuda di kecamatan setempat.

Tak ubahnya Ranu Kumbolo, Diwu Moro dihiasi hamparan tanah dataran yang dipenuhi rumput hijau di sekitar Dam Diwu Moro.

Baca juga: Savana Bale Tepak di Lombok Tengah Kembali Dibuka, Ini Harga Tiket, Rute dan Daya Tarik

Sedangkan di sekelilingnya, menjulang perbukitan yang hijau.

Banyak pengunjung yang berkemah di Diwu Moro ini, karena akses jalannya mudah ditempuh, baik menggunakan roda dua atau roda empat.

Lily Marfuatun warga Kota Bima mengatakan, keindahan alam dan keunikan Dam Diwu Moro membuatnya betah untuk berkemah beberapa hari.

Pada pagi hari, ada keindahan kabut yang sangat bagus untuk dijadikan latar foto.

"Foto di dekat Dam Diwu Moro itu, terus ada kabut paginya, indah sekali," ungkap Lily.

Lily mengaku ke Diwu Moro beberapa tahun lalu dan saat ini ia ingin kembali lagi.

"Semoga masih indah seperti dulu, karena biasanya kalau udah viral, suka rusak alamnya," kata Lily.

Arif warga Kota Bima lainnya mengaku, baru saja berkemah ke Diwu Moro.

Keindahan dan keunikan Dam tersebut masih sama, namun kondisi perbukitan di sekitarnya sudah gundul.

"Sayang sekali, bukit atau gunungnga itu udah gundul sekali. Bisa-bisa Dam itu hilang airnya," kata Arif.

Baca juga: Perbedaan Savana Bale Tepak dengan Wisata Serupa di Dekatnya: Kebersihan hingga Aturannya

Ia berharap masyarakat bisa bersama-sama menjaga keindahan alam yang dimiliki, karena itu adalah investasi kepariwisataan di Kabupaten Bima.

Untuk bisa ke Diwu Moro, waktu perjalanan yang ditempuh sekira 2 jam lamanya dari pusat Kota Bima.

Namun jangan khawatir, karena jalan menuju objek wisata yang satu ini sudah sangat bagus dengan aspal hotmix.

Sarannya, pengunjung membawa sendiri kebutuhan makan dan minum selama berada di Diwu Monca karena dipastikan tidak ada penjual di sana.

Terakhir, jangan sampai meninggalkan sampah demi kesehatan alam kita.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved