Cuaca Buruk Memaksa Nelayan Kecil di Lombok Timur Tidak Melaut

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Durahman (60), nelayan di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Lombok Timur pagi itu duduk di tepi pantai sembari memperbaiki jaring ikan bersama strinya.

Cuaca buruk belakangan ini memaksa Durahan tidak melaut. "Bingung mau kasih keluarga makan apa?" ujar ayah empat anak itu kepada TribunLombok.com, Minggu (9/7/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: 3 Nelayan Lombok yang Hilang Ditemukan Selamat di Banyuwangi

Menurut Durahman, selama tiga bulan terakhir pendapatannya tidak menentu. Dia jarang melaut lantaran gelombang tinggi serta kerap terjadi angin kencang yang berisiko bagi keselamatannya.

Satu bulan terakhir Durahman mengaku berhenti melaut sama sekali.

Nelayan merupakan satu-satunya pekerjaan dia untuk mencari nafkah. Selama tak melaut, Durahman dan keluarga kesulitan biaya hidup sehari-hari mengingat dia tidak memiliki lahan pertanian untuk dikelola.

Durahman mengatakan, selama tiga bulan ini hanya mengandalkan bantuan pemerintah yang didapatkannya satu kali.

"Itupun tidak seberapa, paling Rp 400 ribu dan itu kita irit-irit saja," katanya.

"Biasanya memang bulan ini sampai bulan Agustus bulan paling sakit bagi nelayan. Kalau sekarang perubahan cuaca dari bulan puasa kita sudah tidak dapat apa apa kalau melaut," demikian Durahman.

Kondisi serupa dialami Amaq Mukmin (68). Kita tahunya cuma nangkap ikan saja, kalau seperti ini apa yang kita mau kerjakan, kan tidak ada," katanya. (*)