Pilpres 2024

Waketum PKB Jazilul Fawaid: Kami Ingin Menang Pilpres Bersama Gerindra

Namun demikian, Jazilul tak ingin hubungan baik dengan PDIP terganggu. Ia menuturkan, meski berbeda koalisi, tapi kedekatan dua Parpol harus terjaga.

|
Editor: Dion DB Putra
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023) bersama ketua umum parpol koalisi pemerintah yakni Airlangga Hartarto dari Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, dan Muhamad Mardiono dari PPP. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketum PDIP bahwa ada tiga Parpol masih pikir-pikir untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres, mendapat respons dari PKB yang juga turut hadir dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

PKB mengakui dekat PDIP, namun untuk Pilpres 2024 sudah berkoalisi dengan Gerindra.

Baca juga: Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 Hampir Final

Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, saat ini partainya ingin mengejar kemenangan Pilpres 2024 bersama Partai Gerindra. Meski demikian, ia tak menutup pintu kemungkinan, pada Pilpres ini, pihaknya menjalin kerja sama dengan PDIP yang menjadi rekan koalisinya pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Pokoknya kalau PKB sama PDIP biasanya menang. Ya kan memang begitu sejarahnya,” ujar Jazilul.

“Namun, 2024 kami sudah pakta kerja sama dengan Gerindra. Tentu PKB juga punya keinginan menang bersama Gerindra,” sambung dia.

Namun demikian, Jazilul tak ingin hubungan baik dengan PDIP terganggu. Ia menuturkan, meski berbeda koalisi, tapi kedekatan dua Parpol harus terus dijaga. Jazilul pun menekankan bahwa PKB masih setia di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

“Namun, tidak menghilangkan kekeluargaan dengan PDIP, dan juga (pemilu) masih lama kan. Tidak menutup kemungkinan dinamika yang ada, misalnya terjadi perubahan pembicaraan atau apa,” imbuh dia.

Saat berpidato dalam puncak acara peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, ada tiga partai politik (Parpol) yang masih pikir-pikir untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini ia sampaikan saat berpidato dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

"Kalau di sini ada tiga (partai politik) itu yang saya bilang ya katakan lagi 'mikir mikir dulu dah'," kata Megawati.

Megawati tidak menyebutkan partai politik yang ia maksud. Namun, diketahui bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menghadiri acara ini.

"Tapi ya saya bilang enggak apa-apa, mau ikut boleh, enggak ikut ya enggak apa-apa. Betul enggak?" ujar Megawati.

Megawati melanjutkan, PDIP sesungguhnya bisa mencalonkan presiden dan wakil presidennya sendiri tanpa berkoalisi dengan partai politik lain. Namun demikian, ia menekankan bahwa PDIP tetap membuka pintu koalisi karena mengedepankan gotong royong.

"Kita itu sebetulnya boleh bawa calon presiden calon wakil presiden sendiri, tapi saya membuka pintu karena sifat kita adalah kekeluargaan dan gotong royong," ujar Megawati.

Dalam kesempatan ini, Megawati juga menyapa ketua umum tiga partai politik yang telah menjatuhkan dukungan kepada Ganjar. Mereka adalah Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oddang.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui bahwa partainya berharap agar Golkar, PKB, dan PAN bergabung untuk mengusung Ganjar sebagai Capres pada Pemilu 2024.

Hasto menyatakan, PDIP berharap, ketiga partai politik itu kembali merapat karena mereka sudah berkoalisi di pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.

"Tentu saja kami berharap karena kita sama-sama mengusung pemerintahan Presiden Jokowi, mari kita lanjutkan," kata Hasto.

Hasto mengakui, Ketum PDIP Megawati sudah membicarakan kemungkinan pihaknya berkoalisi dengan tiga partai tersebut, sebelum acara puncak Bulan Bung Karno, pada Sabtu siang. Megawati sempat berbincang dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Waketum PKB Jazilul Fawaid.

"Banyak hal-hal yang sifatnya simbolis tetapi juga yang dibicarakan mengandung suatu semangat bagaimana kita bisa bekerja sama di dalam Pemilu 2024 yang akan datang," ujar Hasto.

Hasto juga memberikan sinyal bahwa PDIP dan PKB bisa bekerja sama politik pada Pemilu 2024. Hal ini disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan soal rencana pertemuan Megawati dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Akan ada momentum yang tepat nantinya untuk mengerucutkan bersama-sama di dalam kerja sama Parpol terkait dengan Pemilu 2024," kata Hasto.

Hasto menjelaskan, PDIP terus menjalin komunikasi yang baik dengan PKB. Hubungan Megawati dan Cak Imin juga diklaim sangat dekat. Hal ini tak lepas dari sejarah yang kuat antar kedua partai.

"Hubungan antara Bu Mega dengan Gus Muhaimin Iskandar ini sudah hubungan sangat baik, sejarahnya sangat kuat," kata Hasto.

Dia juga mengeklaim, Megawati turut serta mendirikan PKB. Megawati memiliki hubungan sejarah yang kuat dengan PKB maupun Cak Imin. Hubungan yang baik itu terus dilakukan hingga kini melalui komunikasi antar DPP partai.

"Sehingga komunikasi juga dijalankan intens melalui Mbak Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani), melalui kami di DPP partai," ucapnya.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved