Berita Mataram

Dinkes Kota Mataram Berharap Penemuan Penderita TB Semakin Meningkat

Pada tahun 2021, misalnya, pemerintah mencatat 1.050 kasus TB yang ditemukan, sementara pada tahun 2022 sebanyak 1.256 kasus.

|
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinkes Kota Mataram, Chairul Sochib saat ditemui Jumat (23/6/2023). 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram berharap penemuan kasus Tuberkulosis (TB) terus meningkat sehingga bisa diberantas penularannya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Chairul Sochib mengatakan, setiap tahun jumlah penemuan kasus TB di Kota Mataram meningkat.

Baca juga: Pemkot Mataram Gandeng Inspirasi NTB Bentuk Program Eliminasi Tuberkulosis Tahun 2030

Penemuan kasus tersebut berdasarkan laporan yang diterima Dinkes Kota Mataram dari berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Kota, Puskesmas dan klinik.

Pada tahun 2021, misalnya, pemerintah mencatat 1.050 kasus TB yang ditemukan, sementara pada tahun 2022 sebanyak 1.256 kasus.

"Tujuan penemuan kasus TB agar semakin banyak orang terdeteksi, kadang orang tidak ke Puskesmas mereka datang ke klinik. Jadi kerja sama dengan klinik, rumah sakit swasta untuk menangkap orang yang terindikasi TBC," kata Sochib kepada TribunLombok.com, Jumat (23/6/2023).

Lebih lanjut Sochib menjelaskan meskipun penemuan kasus TB di Kota Mataram meningkat, hal tersebut justru memberikan dampak yang baik.

Karena semakin banyak ditemukan penderita harapannya suatu hari nanti bisa mengurangi bahkan menghapus penderita TB di Kota Mataram.

"(Pemerintah) Pusat mengharapkan kita menemukan status lebih banyak, karena semakin banyak ditemukan, semakin cepat diobati maka semakin berkuranglah penularannya," kata dia.

Menurut Sochib, pengidap TB bisa jadi sudah mengalaminya sejak lama, hanya baru ditemukan petugas kesehatan. Pemberantasan penyakit TB merupakan program prioritas pemerintah pusat saat ini, sehingga gencar dilakukan.

Kasus TBC ini diakui Sochib masih banyak, namun masyarakat enggan melaporkan diri kepada Puskesmas sehingga sulit ditemukan untuk mendapat pengobatan.

Indikasi awal penyakit TB adalah mengalami batuk selama tiga minggu, kemudian mengeluarkan darah pada saat batuk. Pengobatan TB relatif lama, sehingga penderita diminta bersabar dalam menjalani pengobatan. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved