Berita Mataram
Mimpi Masyarakat Desa Kidang dan Desa Bangket Parak Punya Jembatan Penghubung Segera Terwujud
Desa Kidang dengan Bangket Parak cukup dekat yang hanya terisolir oleh sungai yang cukup dalam
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah memastikan membangun Jembatan Ngerapak yang menghubungkan Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut, dengan anggaran mencapai Rp 2,6 miliar.
Rencana pembangunan jembatan tersebut disambut baik oleh masyarakat.
Pasalnya keberadaan jembatan yang akan menjadi penghubung antar kecamatan tersebut tidak hanya diharapkan oleh warga Kidang, melainkan juga warga Desa Bangket Parak.
Salah seorang warga, Lalu Jumadi menjelaskan, rencana pembangunan jembatan tersebut sudah menjadi harapan masyarakat sejak lama.
Baca juga: Jembatan Putus Belum Diperbaiki, Warga Nggaro Taa Ntobo Kota Bima Patungan Bikin Jalan Sendiri
Hal ini jarak antara Desa Kidang dengan Bangket Parak cukup dekat yang hanya terisolir oleh sungai yang cukup dalam.
Namun demikian selama ini untuk bisa sampai di Kidang, warga Bangket Parak maupun sebaliknya harus memutar dari Marong untuk bisa sampai, sehingga ini di nilai cukup menghambat bagi masyarakat.
Selain itu, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Bangket Parak juga jelasnya banyak mengantungkan diri di desa sebelah.
Yakni desa Kidang, dimana warga Bangket Parak banyak memiliki lahan pertanian di Kidang, demikian juga dengan warga Kidang banyak menempuh pendidikan di Dsa Bangket Parak.
"Kita sangat bersyukur karena akan memudahkan lalu lintas masyarakat, kami tidak memutar lagi dari marong untuk menuju kidang," jelasnya.
Baca juga: Pelaku UMKM Berharap Event MXGP Selaparang Ramai Seperti WSBK Tahun 2022
Diakuinya sejauh ini jembatan Marong satu-satunya menjadi jembatan penghungung antara Kecamatan Praya Timur dan Kecamatan Pujut.
Sehingga dengan nantinya di bangun jembatan tersebut akan bisa memudahkan masyarakat untuk mobilitas hasil pertanian, kesehatan, dan juga pendidikan.
Hal senada juga di jelas warga lainnya, dimana letak geografis kidang dan bangket parat sangat dekat dan hanya di batasi dengan bataran sungai yang dalam yakni sungai mujur.
Pihaknya menilai sudah sepantasnya pemerintah membuatkan jembatan sebagai akses kedua desa.
Tentunya masyarakat akan lebih mudah beraktifitas setiap hari mengingat kedua desa saling berhubungan, baik dari segi kultur, dan juga silsikah kekeluragaan.
"Malah kita minta agar segera di bangun, karena ini sangat di butuhkan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari," tegas Irawan.
Baca juga: Kota Mataram Terancam Tak Punya Sawah Lagi, Lahan Pertanian Terus Menyusut
Pihaknya juga menegaskan jika dengan di bangunnya akses jembatan tersebut akan bisa mempermudah akses warga.
Mulai dari akses pendidikan, ekonomi, dan juga kesehatan. Sebab dengan adanya jembatan tersebut warga tidak lagi memutar dari desa marong untuk bisa sampai di kecamatan pujut.
"Ini akan sangat membantu kami, terlebih anak- anak yang sekolah ke Pujut," pungkasnya.
(*)
PPPK Paruh Waktu Kota Mataram Kerap Mengalami Kendala Dalam Mengisi DRH |
![]() |
---|
Fenomena Kos Elit di Mataram: Berebut Pangsa Pasar dengan Hotel, Pemkot Terkendala Penarikan Pajak |
![]() |
---|
Peta Rawan Banjir di Cakranegara: Daerah Aliran Sungai, Wilayah dengan Drainase Bermasalah |
![]() |
---|
Bappenda Kota Mataram Akui Royalti Musik Berpotensi Jadi Kendala Capaian PAD |
![]() |
---|
DPRD Kota Mataram Sebut Polemik Royalti Musik Bisa Jadi Ancaman PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.