Sirkuit Mandalika

ITDC Tetap Komitmen Mengembangkan KEK Mandalika, Dampak Ekonomi MotoGP Capai Rp4,6 Triliun

Di tengah isu yang berkembang soal rencana penghapusan WSBK di Sirkuit Mandalika, ITDC sebagai pengelola kawasan Mandalika terus berkomitmen membangun

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Foto udara tikungan 10 Sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah usai diaspal ulang jelang penyelenggaraan World Superbike (WSBK) 2022, Rabu (9/11/2022). 

Termasuk pula masyarakat sekitar kawasan Mandalika, bersama-sama dalam mendukung pembangunan dan pengembangan The Mandalika sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah NTB.

Tak hanya itu, melalui event internasional di kawasan The Mandalika seperti MotoGP dan World SBK, memberikan multiplier effect bagi masyarakat yang dibuktikan melalui besarnya dampak ekonomi bagi NTB dan nasional.

Dampak ekonomi MotoGP 2022 mencapai Rp 3,6 triliun bagi perekonomian NTB dan Rp 4,5 triliun bagi perekonomian nasional.

"Penyelenggaraan MotoGP 2022 mencatat jumlah penonton mencapai 102.801 orang, serapan tenaga kerja 4.600 orang, estimasi belanja penonton Rp545.22 miliar, perputaran uang penonton Rp697.88 miliar, promosi Rp25.860 juta, akomodasi Rp 42.7 miliar, dan UMKM Rp23.08 miliar," tegas Ari Respati.

Dalam pembangunan kawasan Mandalika pada tahun 2015 dan 2020, ITDC telah memperoleh dukungan pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) secara tunai dengan total Rp 750 miliar.

Selain itu, ITDC juga memperoleh dukungan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pinjaman yang telah dimanfaatkan adalah sebesar Rp 3.4 triliun.

Pendanaan ITDC yang bersumber dari Bank saat ini masih terjaga kelancaran pembayarannya karena sumber penghasilan usaha yang didapatkan dari kawasan The Nusa Dua dan bisnis lainnya melalui anak dan cucu usaha ITDC.

Untuk menjaga kelangsungan usaha dan likuiditas keuangan ke depan, ITDC akan melakukan terobosan bisnis antara lain melakukan optimalisasi aset dengan Mitra Investasi atas sebagian lahan yang diubah statusnya menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) murni khususnya di The Nusa Dua.

Sementara itu, direktur Keuangan ITDC Ahmad Fajar mengungkapkan, dampak dari Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor pariwisata.

ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata akan melalukan reprofiling atas fasilitas perbankan tersebut di atas.

Hal ini tentunya akan meningkatkan kemampuan pemenuhan kewajiban kepada Para Kreditur yang dapat disesuaikan dengan pertumbuhan pendapatan kami ke depan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved